Mantan Ketua GMKI Cabang Kupang ini mengaku bangga dengan semangat guru-guru untuk terus mengasah diri. Hal ini juga menjadi kebanggaan bagi organisasi pendidikan yang dipimpinnya bisa bekerja sama dengan BMPS.
“Proses ini dibimbing secara ketat. Sampai hari ini peserta telah menghasilkan empat jenis tulisan, ada opini kreatif, essay, teks eksposisi dan argumentasi. Hasil karya ini akan segera di edit, layout dan dicetak menjadi buku,” ujar Winston.
Bagi BMPS NTT, event tersebut merupakan agenda tahunan, BMPS NTT mempunyai tekad agar setiap tahun guru dan siswa di NTT minimal menghasilkan satu buku, terutama guru dan siswa dari sekolah swasta.
Targetnya buku tersebut selesai di edit dan di layout untuk diterbitkan pada bulan Agustus dan akan diserahkan kepada Pemerintah Kota Kupang
“Kita memulai kegiatan ini dari Kota Kupang sebagai ibu kota provinsi dan akan terus bergerak ke daerah-daerah. Kami sudah mendapat sambutan baik dari berbagai daerah, salah satunya Kabupaten Belu yang rencananya BMPS Kabupaten Belu akan menyelenggarakannya pada Agustus,” ungkap Winston.
Menurut Winston, salah satu tema dari karya guru-guru dalam kegiatan ini adalah melakukan dokumentasi terhadap perubahan Kota Kupang dalam berbagai perspektif.