Site icon Beranda Warga

20 Guru Ikut Pelatihan Karya Ilmiah Digelar BMPS NTT

Ketua BMPS NTT, Winston Rondo berpose dengan narasumber dan peserta pada kegiatan workshop

KUPANG, BERANDAWARGA.COM—Sebanyak 20 orang guru mengikuti pelatihan penulisan karya ilmiah yang diselenggarakan Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Workshop pelatihan penulisan karya ilmiah dengan menggunakan protokol kesehatan yang ketat itu berlangsung di Aula Kantor DPD RI Perwakilan NTT, Kamis pekan lalu.

Semua peserta kegiatan tersebut diwajibkan sudah memiliki sertifikat vaksin dan dilakukan rapid antigen sebelum memulai kegiatan.

Kegiatan tersebut dibuka Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami. Anggota DPD RI asal NTT Hilda Manafe turut hadir untuk memotivasi peserta.

Ketua BMPS NTT, Winston Neil Rondo mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kolaborasi antara BMPS dan Media Pendidikan Cakrawala (MPC) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang untuk  membekali guru SD/SMP di Kota Kupang tentang cara menulis karya ilmiah.

Menurut Winston, kegiatan tersebut bertujuan untuk melatih guru di Kota Kupang agar memiliki kemampuan profesional dalam menulis karya ilmiah.

“Para guru juga dilatih untuk mengkonkretkan gagasan dan pikiran cerdas dalam bentuk tulisan, terutama dalam bentuk karya ilmiah populer,” kata Winston.

Mantan Ketua Komisi V DPRD NTT ini menyebutkan, BMPS telah menggelar kegiatan serupa pada tahun sebelumnya.

Pada tahun 2020 BMPS telah melakukan kegiatan yang sama dan didukung oleh Pemerintah Provinsi NTT dan menghasilkan satu buku karya yang ditulis oleh 36 guru, baik itu guru PAUD/TK, SD, SMP, SMA/SMK dengan judul ‘Para Pelukis Wajah Bangsa’.

Proses pelatihan penulisan karya ilmiah tersebut, kata Winston, difasilitasi penuh oleh para penulis dan editor MPC.

MPC merupakan media yang sudah memiliki pengalaman mumpuni melatih dan memfasilitasi guru di setiap daerah di NTT untuk menulis karya ilmiah dan telah menerbitkan 56 buku hasil karya guru-guru.

Mantan Ketua GMKI Cabang Kupang ini mengaku bangga dengan semangat guru-guru untuk terus mengasah diri. Hal ini juga menjadi kebanggaan bagi organisasi pendidikan yang dipimpinnya bisa bekerja sama dengan BMPS.

 “Proses ini dibimbing secara ketat. Sampai hari ini peserta telah menghasilkan empat jenis tulisan, ada opini kreatif, essay, teks eksposisi dan argumentasi. Hasil karya ini akan segera di edit, layout dan dicetak menjadi buku,” ujar Winston.

Bagi BMPS NTT, event tersebut merupakan agenda tahunan, BMPS NTT mempunyai tekad agar setiap tahun guru dan siswa di NTT minimal menghasilkan satu buku, terutama guru dan siswa dari sekolah swasta.

Targetnya buku tersebut selesai di edit dan di layout untuk diterbitkan pada bulan Agustus dan akan diserahkan kepada Pemerintah Kota Kupang

“Kita memulai kegiatan ini dari Kota Kupang sebagai ibu kota provinsi dan akan terus bergerak ke daerah-daerah. Kami sudah mendapat sambutan baik dari berbagai daerah, salah satunya Kabupaten Belu yang rencananya BMPS Kabupaten Belu akan menyelenggarakannya pada Agustus,” ungkap Winston.

Menurut Winston, salah satu tema dari karya guru-guru dalam kegiatan ini adalah melakukan dokumentasi terhadap perubahan Kota Kupang dalam berbagai perspektif.

Para guru dibimbing membedah kemajuan-kemajuan maupun kekurangan dari pembangunan Kota Kupang yang telah dicapai selama ini.

Winston menambahkan, kegiatan ini merupakan sebuah langkah maju karena memberikan literasi bagi guru dalam hal kemampuan menulis.

Di sisi lain BMPS ingin berkontribusi bagi pemerintah dari sudut pandang guru melihat geliat  pembangunan Kota Kupang yang sudah dan sementara dilakukan dengan gencar. Hal ini semata-mata menjadi catatan untuk perbaikan-perbaikan pembangunan kota.

Winston juga menyampaikan terima kasih kepada guru-guru yang telah berkontribusi maksimal dan telah menunjukan kemampuan agar tetap produktif walaupun ditengah pandemi covid-19.

Kepala Sekolah SMPN 2 Kupang, Yuliana Henuk mengagatakan, kegiatan ini merupakan kesempatan yang dirindukannya selama ini untuk mengeluarkan apa yang ada dalam pikirannya.

Ia mendaku bangga bertemu orang-orang profesional dalam dunia tulis-menulis untuk menjadikan Kota Kupang sebagai kota literasi di NTT. (berandawarga.com//**/tan)

Exit mobile version