KUPANG, BERANDAWARGA.COM— Pandemi covid-19 yang melanda dunia hingga ke pelosok daerah terpencil termasuk di Provins NTT telah membawa dampak buruk bagi kehidupan manusia.
Karena tidak hanya di bidang kesehatan akibat serangan virus yang mematikan itu tapi juga bidang pendidikan dan ekonomi.
Pasalnya semua orang dituntut lebih banyak beraktivitas dari rumah yang dibarengi dengan sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah seperti pembatasan sosial berskala besar, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat skala mikro, dan PPKM level empat.
Situasi sulit yang mengglobal ini tentunya membutuhkan keterlibatan semua pihak untuk menekan laju peningkatan kasus covid-19.
Partai politik yang memiliki instrumen kepengurusan hingga tingkat kecamatan dan desa dituntut untuk terlibat menyikapi pandemi covid-19, tidak harus menunggu sampai lima tahun untuk menyapa rakyat ketika ada hajatan pesta demokrasi, seperti pemilu legislatif, pemilu presiden, dan pemilu kepala daerah.
Terpanggil menjawabi masalah kemanusiaan itu, Agus Harimurti Yudoyono yang menahkodai Partai Demokrat menginstruksikan jajaran partai di tingkat daerah untuk terlibat secara langsung melakukan aksi nyata. Setidaknya tindakan yang diambil dapat membantu masyarakat di daerahnya masing- masing.
Menyikapi instruksi itu, Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat NTT yang dimotori Jefri Riwu Kore telah mengambil sejumlah langkah konkrit semenjak kasus covid-19 mencuat di provinsi bercirikan kepulauan ini pada awal tahun 2020. Tindakan yang diambil partai lambang mercy di tingkat provinsi adalah membagikan masker, handsantizer, dan tempat cuci tangan dalam bentuk wastafel portable dan ember untuk ditempatkan di sekolah- sekolah, pasar, rumah ibadah, dan ruang publik lainnya.
Jefri Riwu Kore pada kesempatan rapimda yang digelar secara virtual pada 6 Juli 2021 menuntut agar fraksi di setiap daerah harus akrab dan bermitra dengan media untuk bisa mengemukakan gagasan-gagasan solutif guna membangun daerah sehingga kehadiran Partai Demokrat bisa tergambar dari keberadaan fraksi.
Jefri mengungkapkan, ada program menarik dari Dewan Pimpinan Cabang yakni membedah rumah warga yang paling miskin dan ada juga pendampingan bagi petani. Di DPC Nagekeo misalnya, ada 300 kelompok tani yang didampingi.
“Hal ini memberi makna khusus akan kehadiran Partai Demokrat ke tengah-tengah masyarakat,” kata Jefri.
Langkah yang telah diambil DPD Demokrat NTT itu diikuti juga oleh seluruh DPC yang tersebar di 22 kabupaten/kota di provinsi ini. DPC Partai Demokrat Kabupaten Kupang yang diketuai Winston Neil Rondo tak kenal lelah naik turun gunung, melintasi ngarai dan sungai untuk membagikan alat pelindung diri kepada masyarakat. Juga memasang baliho yang berisi ajakan agar masyarakat taat protokol kesehatan dengan selalu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumuman, dan membatasi mobilitas.
Tidak hanya membagikan masker, Demokrat Kabupaten Kupang juga melakukan penyemprotan disinfektan di gereja- gereja, yakni Katolik, GMIT, maupun denominasi lainnya di Kecamatan Sulamu. Penyemprotan 25 gereja di Sulamu menghabiskan 600 liter disinfektan dengan enam orang tenaga semprot.
Ketua Majelis Klasis Sulamu, Pdt. Junus Kaytulang mengatakan, partai besutan AHY ini menunjukkan jati diri sebagai partai rakyat. Aksi penyemprotan disinfektan dan pemberian tempat cuci tangan ini memang terlihat kecil namun sangat besar bagi jemaat yang ada di Klasis Sulamu.
Sebagai orang yang pernah bekerja di lembaga sosial kemasyarakatan, Winston sungguh menyadari kondisi riil yang dihadapi masyarakat di kabupaten yang berbatasan darat dengan Distrik Oecusse, Negara Timor Leste dan berbatasan laut dengan Australia itu. Sehingga ketika turun menjumpai masyarakat, tidak hanya membagikan masker dan handsantizer, tapi juga menyerahkan paket sembako kepada warga yang dinilai layak untuk diberikan.
Memang untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang tinggal di garda terdepan batas negara tidaklah mudah, karena akses transportasi ke wilayah tersebut sangatlah sulit. Namun demi kemanusiaan, Demokrat tetap berjuang untuk bertemu dengan warga di tapal batas negara. Sehingga mereka pun merasakan kehadiran negara melalui Partai Demokrat.
Karena itu dalam aras Gerakan Nasional Demokrat Melawan Covid-19, Demokrat Kabupaten Kupang mengkombinasi dua pendekatan gerakan yakni memperkuat kapasitas rakyat untuk melakukan pencegahan dini, dan memberikan bantuan sembako bagi kelompok warga paling rentan yakni lansia dan penyandang disabilitas. Ini merupakan bukti nyata perhatian Partai Demokrat untuk warga.
“Walau kecil dan terbatas tapi kami pastikan hadir langsung di tengah masyarakat, urusan politik nanti 2024 tapi persoalan kemanusiaan tidak kenal waktu dan tempat,” tegas Winston.
Paket bantuan sembako yang diberikan berasal dari sumbangan sukarela para kader partai, sehingga jumlahnya tidak banyak. Misalkan ketika Demokrat Kabupaten Kupang dalam balutan kasih yang tulus menyapa 50 anak penghuni Panti Asuhan Yapi dan Panti Asuhan Ceria. Mengusung tema ‘Demokrat Berbagai Kasih’, Demokrat Kabupaten Kupang memberi bantuan sembako berupa beras, telur, mie instant, susu, vitamin c, dan masker kepada anak-anak panti asuhan.
“Tujuan kami adalah meringankan beban yang dihadapi anak-anak panti terutama dalam situasi pandemi covid-19,” ungkap Winston.
Bantuan kemanusiaan yang disalurkan dalam konteks pandemi covid-19 ini tentunya tetap berpedoman pada protokol kesehatan dan diberikan kepada warga yang dinilai benar- benar membutuhkan. Bantuan yang disalurkan hingga menjangkau masyarakat yang tinggal di wilayah batas negara mengingat daerah kerja politik DPC Demokrat Kabupaten Kupang berbatasan darat dengan Distrik Oecusse, Negara Timor Leste. Isi hati Partai Demokrat adalah niat berbagi dari keterbatasan yang dimiliki.(berandawarga.com//tan)