Pemkot Kupang Akan Berlakukan Pembayaran Retribusi Pasar Gunakan Aplikasi QRIS

oleh -321 views
oleh
Wakil Wali Kota Kupang, Herman Man pada acara peresmian Program SIAP QRIS di Pasar Oebobo dan Lippo Mall Kupang dan Promo Pengalaman Bertransaksi dengan QRIS Natal dan Tahun Baru 2022 bertempat di aula Kantor Perwakilan BI Provinsi NTT, Kamis (16/12/2021)

KUPANG, BERANDAWARGA.COM—Ke depan, Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang akan memberlakukan kebijakan pembayaran retribusi pasar oleh para pedagang pasar ke perusahaan daerah (PD) Pasar wajib menggunakan aplikasi QRIS.

Wakil Wali Kota Kupang, Herman Man sampaikan ini ketika meresmikan Program Sehat Inovatif Aman Pakai (SIAP) QRIS di Pasar Oebobo dan Lippo Mall Kupang dan Promo Pengalaman Bertransaksi dengan QRIS Natal dan Tahun Baru bertempat di aula Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Kamis (16/12/2021).

Kegiatan  ini merupakan kolaborasi Bank Indonesia dengan Kementrian Perdagangan dalam rangka mewujudkan digitalisasi pasar rakyat dan pusat perbelanjaan serta mendorong peningkatan penggunaan pembayaran non tunai QRIS di seluruh Indonesia.

Melalui piloting program SIAP QRIS di Pasar Oebobo dan Lippo Mall Kupang serta Promo Pengalaman Bertransaksi dengan QRIS Natal dan Tahun Baru diharapkan masyarakat dan pedagang dapat menikmati keunggulan transaksi secara nirsentuh yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal.

Herman menyampaikan, berdasarkan data dari BI, pengguna sistem pembayaran QRIS di NTT baru mencapai 89.377 merchant, dan di Kota Kupang jumlahnya belum mencapai 20 persen warga.

Menurutnya, ini menandakan bahwa masyarakat NTT dan Kota Kupang khususnya belum masuk pada digital culture yang belakangan ini terus berkembang. Tugas pemerintah adalah membangun kesadaran tentang manfaat program ini dan memotivasi warga melalui regulasi.

“Aturan yang dibuat bukan untuk menghukum tapi untuk memotivasi warga agar memanfaatkan kemajuan teknologi ini,” kata Herman.

Ia berharap, ke depan semua pedagang di pasar tradisional dan pelaku UMKM Kota Kupang sudah mulai menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran non tunai.

Untuk itu Herman meminta dukungan BI agar Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa perangkat router WiFI dan biaya berlangganan selama satu tahun tidak hanya dipasang di tiga pasar tapi juga di pasar tradisional lainnya di Kota Kupang. Sehingga pedagang dan pengunjung dapat terbiasa melakukan transaksi pembayaran secara digital dan mendukung SIAP QRIS.