Lima Kepala Daerah di NTT Tanda Tangan Kerja Sama Layanan Kesehatan

oleh -44 views
oleh
Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh sedang menandatangani nota kerja sama antar wilayah untuk mendukung pelayanan kesehatan bersama di Kupang, Jumat (3/2/2023)

KUPANG, BERANDAWARGA.COM— Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh bersama empat kepala daerah lainnya di NTT melakukan penandatanganan kerja sama (PKS) antar wilayah untuk mendukung pelayanan kesehatan bersama.

Lima kepala daerah dimaksud  berasal dari Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten TTS, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Alor. Penandatanganan PKS itu berlangsung di Kupang, Jumat (3/2/2023).

Kegiatan ini difasilitasi melalui program USAID Momentum yang berkomitmen mendukung kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi NTT.

Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan PKS rujukan antar fasilitas layanan kesehatan yang ditandatangani para Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dari lima kabupaten/kota tersebut diatas.

Salah satu strategi menurunkan AKI dan AKB di Provinsi NTT adalah dengan membangun dan memperkuat jejaring sistem rujukan untuk pelayanan yang tepat waktu, memperkuat tata kelola sistem rujukan dan meningkatkan keterlibatan aktif masyarakat dalam perawatan ibu dan bayi yang baru lahir.

Kemampuan atau kompetensi tenaga kesehatan, sarana pendukung, manajemen dan standar atau pedoman dalam memberikan layanan dan terlaksananya rujukan balik adalah syarat yang perlu dipastikan tersedia dan berjalan maksimal di fasilitas kesehatan dalam pelayanan rujukan yang efektif dan efisien.

Penjabat Wali Kota, George M. Hadjoh menyampaikan terima kasih kepada USAID Momentum yang telah berkolaborasi dan memfasilitasi sehingga terjadinya kerja sama yang sangat penting ini.

“Untuk mengatasi keterlambatan rujukan, perlu ditingkatkan jaringan penyedia layanan kesehatan untuk menangani persalinan dan perawatan ibu dan bayi baru lahir sehingga mampu menekan AKB dan AKI,’ kata George.

Saat ini Pemkot Kupang berkomitmen untuk menurunkan AKB dan AKI. AKI di Kota Kupang pada tahun 2022 adalah sembilan kasus dari 7.823 kelahiran hidup, sedangkan AKB terjadi 56 kasus dari 7.823 kelahiran hidup atau 716/100.000 kelahiran hidup.

Keterlambatan dalam pengambilan keputusan, keterlambatan tiba di tempat rujukan serta keterlambatan penanganan adalah faktor yang sangat berpengaruh dalam keselamatan ibu dan anak.

Ia menyatakan, kegiatan ini sangat bernilai bagi Pemkot Kupang, di mana para bupati yang hadir akan bersama-sama bergandengtangan dalam menekan AKB dan AKI.

“Kondisi RSUD SK. Lerik saat ini sudah menjadi rumah sakit dengan fasilitas yang cukup memadai dan dapat dijadikan rumah sakit rujukan dari kabupaten lain untuk penanganan berbagai macam penyakit,” yakin George.

Kegiatan ini merupakan salah satu dukungan pemerintah Amerika Serikat melalui program USAID Momentum kepada Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir di Provinsi NTT.

Turut hadir, Staf Khusus Gubernur NTT bidang Kesehatan, dr. Stef Bria Seran, Chief of Party USAID Momentum, Djoko Sutikno, SPM Cluster Timor, Idawati Trisno, para Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Bappelitbang serta Direktur RSUD dari lima kabupaten/kota tersebut. (BW//**/tan)