RSUD Aeramo Belum Miliki Dokter Spesialis Bedah

oleh -15 views
oleh
RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo

MBAY, BERANDA-WARGA.COM— Hingga saat ini, RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur belum memiliki dokter spesialis sehingga pasien yang membutuhkan tindakan ini harus dirujuk ke rumah sakit lain yang memiliki dokter bedah.

Hal ini diperoleh Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTT, Darius Beda Daton ketika mengunjungi RSUD Aeramo tanpa ada pemberitahuan, Kamis (18/07/2024)pukul 14.00 Wita.

Pada kunjungan tersebut, Darius mengunjungi loket pelayanan/apotek RSUD Aeramo serta berbincang- bincang dengan para pasien yang sedang menunggu obat dan petugas apotek RSUD  guna memastikan ketersediaan obat JKN di apotek RS. Perihal ketersediaan obat JKN adalah momok yang sering terjadi di RSUD sehingga sering menjadi substansi keluhan.

“Sejumlah pasien menyampaikan terkadang obat JKN tidak tersedia di apotek rumah sakit sehingga mereka membeli sendiri obat di apotek luar dengan biaya sendiri meskipun kwitansi obat diklaim ke rumah sakit untuk diganti,” kata Darius.

Menurutnya, apa yang dikeluhkan pasien tersebut dibenarkan Direktur RSUD Aeramo, dokter Chandra Saragih ketika dihubungi via whatsApp karena sedang berada di luar kota.

“Beberapa kendala yang dihadapi RSUD Aeramo adalah rumah sakit itu belum bekerjasama dengan apotek jejaring/mitra sehingga jika obat JKN sedang kosong di apotek RSUD, pasien membeli obat di apotik luar dengan biaya sendiri. Saat ini sedang dalam penjajakan kerja sama dengan apotek Kimia Farma,” ungkap Darius.

Untuk kebutuhan dokter spesialis bedah, anestesi dan radiologi, RSUD Aeramo  berupaya mengajukan usulan tiap periode ke Kemenkes melalui program PGDS  tetapi belum ada yang bersedia. Karena itu pasien bedah tidak bisa dilayani dan dirujuk ke RSUD terdekat.

Data menunjukan UHC Kabupaten Nagekeo per Juli 2024 sebesar 99,5 persen. Angka ini selain lebih tinggi dari UHC Nasional sebesar 95,09 persen juga mengalami peningkatan signifikan dari tahun 2018 sebesar 66,67 persen.

“Sayangnya peningkatan UHC ini  belum sejalan dengan peningkatan layanan fasilitas kesehatan di RSUD sehingga belum  membantu warga yang  memerlukan layanan kesehatan bedah dan pelayanan lainnya,” papar Darius. (BW//***)