KUPANG, BERANDA-WARGA.COM— Pendiri dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyayangkan adanya peristiwa pemalsuan nama Indikator Politik Indonesia sekaligus manipulasi data survei di Pilkada Kota Kupang.
Dalam konferensi pers via zoom, Burhanuddin mengaku kaget ada pemberitaan yang menyebut Indikator telah merilis data survei Pilkada Kota Kupang.
Padahal lembaga yang dipimpinnya belum merilis data tersebut. Tak hanya nama lembaga yang sama, namun data yang ditampilkan pun berbeda jauh dengan hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia.
“Kami kaget karena belum merilis hasil, tapi tiba- tiba muncul pemberitaan media nasional dan lokal bahwa survei sudah dirilis ke publik dimana Christian dan Serena unggul,” kata Burhanuddin, Senin (14/10/2024).
Ia juga mengatakan, ada orang partai politik yang menunjukkan slide yang menunjukkan keunggulan Christian.
Puluhan slide tersebut menggunakan logo dan grafik yang mirip Indikator Politik yang menegaskan Christian unggul.
“Jadi bukan hanya pemalsuan nama Indikator, tapi hasilnya berbeda. Hasilnya juga palsu. Ini survei abal- abal meskipun mirip atau memakai master slide Indikator. Popularitas dan kedisukaan ini betul- betul palsu,” tandas Burhanuddin.
Menurutnya, melalui rilis resmi hasil survei Pilkada Kota Kupang, Indikator Politik Indonesia ingin menunjukkan data yang sebenarnya sekaligus mengingatkan kepada semua pihak agar tidak memakai cara-cara seperti ini.
“Ini sudah kesekian kali dilakukan oleh pihak- pihak yang tidak bertanggungjawab. Kami menyayangkan kenapa kejadian ini berulang. Masalah tersendiri kalau ada calon kepala daerah lakukan cara- cara manipulative. Kalau mereka yang lakukan cara- cara manipulatif ini terpilih bagaimana jadinya,” tambah Burhanuddin.
Ia juga mengingatkan, di era digital seperti ini sangat mudah untuk mendeteksi cara- cara manipulatif.
Oleh karena itu, ia memberi warning agar permainan curang seperti ini tidak boleh lagi terjadi.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, Calon Wali Kota Kupang nomor urut 4, Dr. Jefri Riwu Kore (Jeriko) unggul atas calon lainnya khusus untuk pertanyaan top of mind calon wali kota. Jeriko unggul dengan angka 30,5 persen.
Menyusul di peringkat kedua yakni Christian Widodo sebesar 21,9 persen, diikuti Jonas Salean 20,3 persen, George Hadjoh 4,2 persen dan Alex Funay 3,9 persen.
Sedangkan nama lain jauh lebih rendah dan yang belum menentukan pilihan 19,1 persen.
Selanjutnya, untuk simulasi lima nama calon wali kota, Jeriko juga masih tetap unggul dengan angka 32,7 persen disusul Christian Widodo 25 persen, Jonas Salean 23 persen, Alex Funay 5,1 persen, dan George Hadjoh 4,2 persen. Tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 10 persen.
Sementar itu, untuk simulasi lima pasangan calon, elektabilitas Jeriko- Adinda justru meningkat menjadi 35,5 persen, disusul Christian- Serena 24,1 persen, Jonas- Alo 21,4 persen, Alex- Isyak 5,3 persen, dan George- Walde 4,3 persen.
Selisih antara Jeriko-Adinda dan Christian-Serena sebesar 11,4 persen dengan margin of error dalam survei ini plus minus lima persen.
Sementara selisih antara Christian- Serena dan Jonas- Alo sangat tipis atau hanya 2,7 persen atau masih dalam range margin of error plus minus lima persen. (bw//***)