Bantu Nelayan di Flores, Ansy Lema Datangkan Investor Bangun Pabrik Es dan Cold Storage

oleh -15 views
oleh
Calon Gubernur NTT nomor urut satu, Yohanis Fransiskus Lema

LEWOLEBA, BERANDA-WARGA.COM— Calon Gubernur NTT nomor urut satu, Yohanis Fransiskus Lema yang akrab disapa Ansy berkomitmen mendatangkan investor untuk membantu mengembangkan salah satu potensi kekayaan laut di NTT, yakni perikanan tangkap.

Menurut Politisi PDI Perjuangan itu, NTT merupakan provinsi kepulauan yang dua pertiga wilayahnya adalah lautan. Sektor perikanan tangkap adalah salah satu sektor unggulan dan andalan yang menopang ekonomi masyarakat NTT. Namun, mayoritas nelayan masih hidup di bawah garis kemiskinan, termasuk para nelayan di pesisir pantai Sikka, Flores Timur (Flotim), dan Lembata.

“Perikanan di wilayah Flores bagian timur, mulai dari Sikka, Flotim, hingga Lembata memiliki potensi yang sangat besar. Karena itu, saya akan mendatangkan investor untuk membangun pabrik es dan cold storage,” ujar Ansy Lema di Lembata, Selasa (15/10/2024).

Politisi lulusan Program Pascasarjana FISIP Universita Indonesia (UI) ini menuturkan, potensi perikanan tangkap di Flores bagian timur harus dimaksimalkan dengan sebaik- baiknya. Caranya adalah dengan membangun sarana prasarana penunjang. Harapannya, dengan adanya pabrik es dan cold storage, hasil tangkapan nelayan akan terjaga kualitasnya.

Dengan begitu, industri perikanan di Flores dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Para nelayan tidak perlu lagi khawatir tentang menurunnya pendapatan mereka ketika hasil tangkapan sedang mengalami penurunan. Hal ini tentu akan berdampak positif, tidak hanya pada kesejahteraan nelayan, tetapi juga pada perekonomian daerah secara keseluruhan.

“Dengan adanya pabrik es dan cold storage, banyak manfaat dapat dirasakan nelayan kita. Mulai dari menjaga kelangkaan produk, menstabilkan harga pasar serta menjaga kualitas hasil tangkapan nelayan,” jelas Mantan Anggota DPR RI ini.

Bangun Infrastruktur Penunjang

Ansy mengatakan, di sisi lain, akses infrastruktur penunjang sektor kelautan juga akan dibangun. Misalnya, akses menuju Lamalera di Kabupaten Lembata. Suku Lamalera atau yang biasa disebut sebagai orang Lamalera terkenal dengan tradisi berburu ikan paus.

“Ikon Lembata adalah ikan paus, tetapi akses jalan ke Lamalera buruk. Padahal, ikan paus harus diketahui dunia. Karena itu, saya akan membuat jalan yang baik agar orang datang ke Lamalera,” terang pria dengan tagline “Manyala Kaka” ini.

Dengan dibangunnya akses menuju Lamalera, Ansy berharap, ikon “Ikan Paus” dapat menjadi salah satu objek wisata yang mampu mendongkrak perekonomian masyarakat NTT, khususnya masyarakat Lembata.

Pariwisata Lembata harus bergerak menjadi lokomotif perekonomian yang mampu mengangkat kesejahteraan nelayan dan para pelaku di sektor perikanan.

Selanjutnya, Ansy mengatakan di Lembata terdapat Desa Wulandoni. Wulandoni memiliki dermaga dan terdapat kapal tol laut yang langsung menuju ke Kupang. Sehingga, nelayan Lembata bisa langsung mengirim ikan ke Kupang.

“Wulandoni harus bisa kita kembangkan untuk mendorong ekonomi Lembata. Karena itu, sarana penunjang seperti pabrik es dan cold storage dibutuhkan untuk mendorong kualitas ikan nelayan Wulandoni,” tutup pria berdarah Ende-Belu ini. (bw//***)