Airlangga dan Ganjar Dua Figur Tepat Jadi Pemimpin Bangsa

oleh -145 views
oleh

Penulis: Kornelis Moa Nita

(Wakil Ketua Umum KPP Poros Indonesia Maju dan Berdaulat/ PIMB)

KUPANG, BERANDAWARGA.COM— Publik Indonesia saat ini tengah disajikan wacana politik suksesi calon presiden dan wakil presiden dan wakil presiden 2024. Ada beberapa nama tokoh bangsa yang kini didapuk dan didukung untuk maju bertarung memperebutkan kursi presiden dan wakil presiden. Dari puluhan nama calon yang saat ini tengah mengemuka di ruang publik adalah Ganjar Pranowo sang politisi nasional PDIP yang kini menjabat Gubernur Jawa Barat  dan Airlangga Hartato, Menteri Perdagangan dan Perindustrian RI yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar. Keduanya kini mendapat dukungan besar dari seluruh rakyat Indonesia.

Secara legalitas politik, Ketum Airlangga telah mendapat dukungan resmi dan sah dari partainya dari seluruh tingkatan dari pusat hingga kecamatan dan desa. DPP Partai Golkar telah menetapkan Airlangga sebagai calon tunggal presiden dari Partai Golkar dalam Munas Golkar beberapa waktu lalu. Sejak itu, nama Airlangga terus menggelinding ke seluruh antero nusantara. Namanya terus mendapat dukungan dari akar rumput karena ia dinilai tepat dan layak menjadi calon presiden. Apa alasannya? Alasannya karena Airlangga telah banyak mengenyam pengalaman memimpin. Bukan hanya menjadi menteri dua periode, tetapi Airlangga juga sudah berpengalaman menahkodai sebuah partai besar, yaitu Partai Golkar selama dua periode. Selama memimpin ia terkenal sukses karena mampu melaksanakan seluruh tugas pemerintahan dan berhasil memenangkan misi politik Partai Golkar dalam setiap hajatan politik baik pileg, pilpres, pilgub, pilkada bupati maupun wali kota. Prestasi Airlangga di era pemerintahan Presiden Jokowi dua periode sangat cemerlang dalam memajukan ekonomi dan perdagangan.. Hal itu dibuktikan dengan kepercayaan Jokowi kepada Airlangga hingga saat ini.

Sosok nasionalis yang rendah hati dan pekerja keras nan tegas berdarah Jawa ini sangat layak bila diusung maju  menjadi calon presiden karena memiliki kendaraan partai politik, Partai Golkar sebagai parpol besar yang turut menguasai DPR- RI dan pemerintahan bersama PDIP. Proses penetapan Airlangga menjadi capres Golkar berjalan mulus tanpa ada gejolak di internal Golkar. Seluruh kader Golkar kompak seia dan sekata sepakat mengusung Airlangga. Jadi saat ini terlihat seantero nusantara nama Airlangga berkibar melalui pajangan baliho dan spanduk Partai Golkar sebagai Calon Presiden dari Partai Golkar. Nama Airlangga juga terus menjadi buah bibir  rakyat kecil karena kerap dekat dan getol memberikan perhatian bagi rakyat kecil, entah sebagai  menteri maupun sebagai Ketum Golkar.

Selain nama Airlangga, nama Ganjar Pranowo  saat ini telah menjadi tokoh central yang menjadi diskursus publik Indonesia. Sejak tahun 2021 lalu, isu dan wacana pencapresan Ganjar telah menggelinding dan terus memuncak ke tingkat tertinggi bursa capres 2024.  Nama Gubernur Jawa Tengah ini makin hari makin berkibar  dan makin digandrungi seluruh lapisan masyarakat, terutama masyarakat kecil arus bawah seiring melejitnya Ganjar di puncak popularitas lembaga- lembaga survei nasional.  Hampir 100 persen lembaga survey memenangkan Ganjar sebagai capres 2024.

Fenomena meroketnya Ganjar berbeda dengan melambungnya Airlangga, Airlangga melambung karena mendapat restu dan dukungan bulat dari seluruh jajaran partai Golkar dan sayap- sayapnya sedangkan Ganjar tidak atau belum mendapat restu dari Ketum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri. Meroketnya Ganjar diprakarsai oleh organ- organ relawan Ganjar di Jawa Tengah, DKI Jakarta dan beberapa daerah lainnya. Ia juga mendapat dukungan besar dari ratusan bahkan ribuan organ relawan Jokowi di seluruh Indonesia. Organ- organ itu terus bekerja masif mendukung Ganjar untuk maju menjadi calon presiden.

Langkah Ganjar menjadi calon presiden di mata PDIP seperti bertepuk sebelah tangan. Sejak awal nama Ganjar meledak di Jawa Tengah, sampai saat ini terus mengalami tekanan dari para petinggi PDIP.  Ia terus dihalangi, ditekan dan dilarang bergerak mendahului keputusan Ketum Megawati.  Kondisi tersebut terus dialami Ganjar hingga saat ini. Meski ia adalah kader tulen PDIP yang berprestasi bagi partai dan bangsa, kemunculan namanya sebagai capres dianggap momok besar yang menakutkan bagi partai besutan Megawati yang secara resmi dan legal mendukung putri kesayangan Megawati, Puan Maharani yang dibuktikan dengan pemasangan baliho Puan di seluruh Indonesia. Meski tidak ditulis Puan Calon Presiden tapi baliho itu memberi pesan Puan-lah yang dijagokan Megawati.

Meskipun bergerak sendiri seperti anak tiri, Ganjar bersama seluruh jaringan relawannya tidak menyerah dan muncur. Bahkan kondisi tekanan politik itu menjadi cambuk atau cemeti politik yang terus memacu adrenalin Ganjar bergerak maju dan semakin mendapat simpati besar dari seluruh rakyat dan parpol- parpol lain. Figur Ganjar yang makin dicintai rakyat membuat banyak partai, baik partai besar atau partai kecil tertarik melrik  Ganjar. Sebut saja Partai Golkar menjadi partai besar pertama yang menyebut nama Ganjar  karena melihat ketokohan prestasi dan pooularitas Ganjar.  Selain Golkar, adapula Partai NasDem juga memunculkan nama Ganjar sebagai bakal capres selain Anis Baswedan dan Andika Perkasa. Namun kemudian runtuh karena NasDem memutuskan mencapreskan Anis. Adapula parpol parpol kecil lainnya sebut saja PSI yang terang-terangan memasang nama Ganjar sebagai capres dan langsung menduetkan dengan Yeni Wahid, putri kandung mendiang Presiden Gus Dur.

Ganjar- Airlangga Layak Diduetkan

Dilihat dari arus besar dukungan rakyat Indonesia, melihat jam terbang pengalaman di pemerintahan, kemampuan, ketokohan dan jaringan  besar yang dimiliki, Ganjar dan Airlangga sangat layak didukung dan diusung menjadi paket atau pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam sebuah koalisi besar kebangsaan  menuju Indonesia maju dan berdaulat.  Apa kekuatan Ganjar dan Airlangga sehingga keduanya layak diusung? Selain prestasi dan keduanya adalah tokoh nasionalis dan religius,  keduanya muncul dari dua partai besar Golkar dan PDIP  yang menembus presiden thressold. Jadi sangat mudah untuk diusung karena sudah memenuhi persyaratan pemilu presiden.

Apabila kedua partai besar ini bersatu mengusung Ganjar dan Airlangga dan didukung parpol lainnya, maka peluang kemenangan sangat besar di Pilpres 2024. Keberuntungan keduanya bukan saja didukung dua partai besar itu tetapi juga lahir dari gerakan militan ribuan organ relawan yang makin bergerak masif mendukung keduanya.

Langkah penentu kemenangan keduanya, bukan hanya ada di partai dan para relawan tapi juga ditentukan oleh langkah lembut Presiden Jokowi yang terlihat condong ke Ganjar dan Airlangga belakangan ini. Kebersamaan antara Ganjar dalam relasi politik yang kental sebagai presiden dan gubernur dan sebagai Presiden dan menterinya terbaca ada sinyal positif angin segar bagi Ganjar dan Airlangga. Bila sinyal ini makin terang benderang dalam beberapa waktu ke depan maka publik Jokower  yang masih loyal semua akan mengikutu isyarat langkah Jokowi yang menginginkan ada regenerasi pemimpin bangsa untuk melanjutkan pembangunan bangsa yang ia lakukan saat ini, salah satunya pembangunan Ibu Kota Negara Nusantata( IKN). Sudah pasti Jokowi tidak mau memberikan dukungan kepada orang yang tidak semisi dan sevisi dengannya, terutama dalam melanjutkan pembangunan IKN. Ia tidak mau semua program pembangunan yang sedang berjalan atau belum tuntas menjadi berantakan, mangkrak dan mengakibatkan kerugian negara ( korupsi).

Tangan dingin Ganjar yang telah terbukti sukses membangun Jawa Tengah dan tangan dingin Airlangga yang terbukti sukses menjadi menteri dua periode yang menangani perdagangan dan perindustrian Indonesia  menjadi partner yang yang sangat tepat untuk menahkodai perahu Indonesia menuju samudera kesejahteraan bangsa. Untuk itu, PDIP dan Golkar sudah sepatutnya bersatu mengusung Ganjar dan Airlangga untuk menjadi Capres dan Cawapres 2024. ( *)