Ansy Lema Jadikan Kesejahteraan Ibu- Anak Program Prioritas

oleh -7 views
oleh
Ansy Lema

JAKARTA, BERANDA-WARGA.COM— Bakal Calon Gubernur NTT,  Yohanis Fransiskus Lema menyatakan, salah satu isu penting terkait perempuan yang menjadi program prioritasnya adalah kesejahteraan ibu dan anak.

Pasalnya, isu tersebut menjadi variabel determinan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, kondisi terpenuhi hak dan kebutuhan dasar Ibu dan Anak (terkait ekonomi, fisik, psikis, sosial) menjadi prakondisi yang akan dijamin Pemprov jika mau mengangkat kesejahteraan NTT lima tahun mendatang.

“Untuk itu, saya akan mulai dari terobosan di tata kelola pemerintahan, mulai dari perencanaan, pengganggaran, kebijakan, kelembagaan dan pelayanan publik yang menjamin keterlibatan bermakna ibu dan anak,” kata Ansy Lema di Jakarta, Kamis (15/8/2024).

Pada dimensi perencanaan, Ansy Lema mendaku sudah siap dengan sistem perencanaan inklusif dimana kelompok ibu dan anak bisa terlibat secara intensif, mulai dari Musrenbang paling bawah sampai ke provinsi.

Dalam tingkat desa namanya musyawarah khusus (Muskus). Muskus memastikan “partisipasi bermakna” para perempuan dari tingkat desa, termasuk di dalamnya kewajiban pemprov untuk memberikan respons ke masyarakat, terutama ibu dan anak atas setiap masukan yang diberikan dalam muskus.

“Memperkuat sistem ini, pada sisi kebijakan, saya menyiapkan kebijakan afirmatif, Peraturan Gubernur (Pergub) yang memastikan hak ibu dan anak terpenuhi, baik pada perencanaan, dukungan anggaran maupun pelayanan public,” tandas Ansy Lema.

Lebih lanjut ia menyatakan kepedulian dan keberpihakannya kepada partisipasi politik dan kebijakan berperspektif gender.

Isu dan komitmen kepada perempuan bukan sekedar isu tempelan, tetapi harus menjadi isu arus utama (mainstream) dalam politik dan kebijakan publik.

“Selama ini perempuan dan isu yang terkait kurang mendapat tempat. Perempuan hanya menjadi penonton dalam Pilkada. Perempuan NTT berhak dipilih jadi calon dan memilih calon tertentu. Selain itu, isu- isu perempuan dipinggirkan karena budaya patriarki yang masih kental dalam perencanaan dan pengambilan keputusan publik,” ujar Ansy Lema.

Ia menegaskan, sangat memberikan perhatian kepada dimensi pencapaian pendidikan, kesehatan dan kelangsungan hidup, partisipasi dan peluang ekonomi, serta partisipasi politik.

Mengutip laporan World Economic Forum dalam Global Gender Gap Report 2023 (GGGI), Indonesia termasuk NTT menempati peringkat 87 dari 146 negara.

“Artinya kita masih sangat jauh tertinggal. Ini gambaran keadaan sekaligus pemicu kita untuk memberi prioritas kepada perempuan. Karena ini sudah dilindungi, diberi jaminan oleh konstitusi maupun berbagai bentuk kebijakan dan aturan perundang-undangan,” papar Ansy Lema.

Pengamat politik Universitas Nusa Cendana, Diana Tahun menilai, kepedulian Ansy Lema terhadap perempuan terekam nyata dalam perhatian dan sikap politiknya. Politisi PDI Perjuangan itu tidak hanya memperhatikan kesejahteraan tetapi mengedepankan kesetaraan partisipasi politik perempuan.

“Selama ini figur bakal calon Wakil Gubernur NTT yang dilekatkan dengan Pak Ansy Lema adalah figur perempuan seperti mantan Ketua Sinode Gereja Masehi Injili Timor Pendeta Melly Kolimon, Anggota DPR RI Anita Jacoba Gah, Ketua DPRD NTT Emi Nomleni, Anggota DPRD NTT Reny Marlina Un, dan Politisi PSI Jane Suryanto. Dan Pak Ansy Lema dalam berbagai kesempatan memberikan kesempatan kepada munculnya figur perempuan NTT. Artinya perempuan di mata Ansy Lema adalah subjek hak yang memiliki kesempatan setara untuk memilih dan dipilih dalam kontestasi politik,” papar Diana. (BW//***)