KUPANG, BERANDA-WARGA.COM— Bakal Calon Gubernur NTT, Yohanis Fransiskus Lema yang akrab disapa Ansy Lema tidak mau pilkada NTT 2024 yang seharusnya menjadi pesta demokrasi malah dicederai dengan pertikaian yang menyebabkan keretakan persaudaraan sebagai sesama rakyat NTT.
Ansy Lema meyakini, semua kontestan pasti punya niat baik. Niat baik untuk majukan NTT, niat baik untuk mengembangkan berbagai potensi dan aspek- aspek pembangunan di NTT.
“Sejatinya semua yang akan berkontestasi ini adalah kaka- adik kita, basodara kita sendiri. Saya sering mengatakan bahwa peristiwa kontestasi politik ini hanya satu kali dalam lima tahun. Tapi namanya kita kaka-adik, basodara semua ini, ini selamanya dan seterusnya, ini tidak akan pernah putus,” kata Ansy Lema saat melakukan kunjungan ke beberapa kantor media di Kota Kupang, Kamis (11/7/2024).
Ia menyampaikan, sebagai putra asli NTT yang telah mendapat kepercayaan partainya (PDI Perjuangan) maju sebagai calon di pemilihan gubernur NTT, dirinya menginginkan Pilkada NTT 2024 berlangsung secara bermartabat dan beradab.
Yang pertama dikunjungi adalah Pos Kupang. Di sini kehadiran Ansy Lema disambut Pimpinan Perusahaan, Iin Wahyuningrum, Manajer Produksi Ferry Jahang, dan staf redaksi Pos Kupang lainnya.
Ansy Lema mengaku kedatangannya ke Kantor Pos Kupang berhubungan dengan ketetapan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang telah memberikan tugas kepadanya sebagai bakal calon Gubernur NTT di Pilkada 2024.
“Saya dua pekan lalu sudah diberikan Surat Tugas oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri untuk maju sebagai calon Gubernur NTT. Dan kemarin, PDI Perjuangan NTT sudah menyelenggarakan Rapat Kerja Daerah, menghadirkan DPC 22 kabupaten/kota seluruh NTT. Dan hadir Sekjen partai kami, Pak Hasto Kristiyanto, juga Ketua DPP Ibu Sri Rahayu, Ketua Tim Pemenangan Pilkada Nasional Bung Adian Napitupulu, dan juga senior kami Pak Herman Hery dan Pak Andreas Hugo Pareira,” kata Ansy Lema.
Menyikapi surat tugas dimaksud, Ansy Lema kemudian memutuskan untuk bersilaturahmi dan berdiskusi dengan beberapa media yang ada di NTT. Mantan Aktivis 98 ini mengaku membutuhkan media guna membangun sinergi dan kerja sama, mengingat peran penting media dalam setiap perhelatan kontestasi politik dalam konteks demokrasi.
Menurutnya, sebagai pilar keempat demokrasi, Pos Kupang adalah sebuah institusi pers yang telah berhasil menjalankan fungsi, baik memberikan informasi maupun melakukan edukasi untuk masyarakat NTT.
Dengan bantuan media, Ansy Lema berharap, keinginannya mewujudkan Pilkada NTT 2024 yang bermartabat dan beradab dapat diedukasikan ke masyarakat secara lebih luas.
“Memasuki ajang kontestasi ini, sebagai seorang bakal kontestan, anak NTT, putra asli NTT, saya menginginkan kontestasi yang berlangsung secara bermartabat dan beradab. Saya berharap kontestasi ini ruang publiknya itu diisi dengan gagasan, ide yang cerdas dan menarik,” ungkap pria yang pernah menjadi penyiar di TVRI Nasional ini.
Maka dari itu, politisi yang sejak mahasiswa aktif di gerakan kemahasiswaan prodemokrasi ini kemudian mengingatkan, dinamika dan semangat apapun yang mewarnai Pilkada NTT 2024 tidak boleh meretakkan persaudaraan dan merobek silaturahmi yang sudah ada.
“Itu saya kira poin penting. Dan saya kira Pos Kupang ada peran di situ sebagai media yang hadir untuk membawa pesan damai, pesan persaudaraan, media yang merekatkan bukan meretakkan. Dan saya kira, saya bicara seperti ini, ini menjadi semacam penegasan bahwa Ansy Lema mengusung sebuah tema politik damai,” tandas Ansy Lema yang juga pernah menyumbang beberap tulisan untuk Pos Kupang. (BW//***)