KUPANG, BERANDAWARGA.COM—Arsitek Nusa Tenggara Timur (NTT) harus memiliki inovasi dan memiliki imajinasi yang hebat sehingga mampu bersaing dengan arsitek dari luar.
Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat ketika menerima Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) NTT di ruang kerjanya, Kamis (23/9/2021) mengatakan, pada prinsipnya harus join dan sering berdiskusi dengan arsitek dari luar. Sehingga bisa kembangkan pengalaman dan juga pengetahuan serta memiliki jejaring yang kuat.
“Kita lihat arsitek yang datang dari luar NTT itu inovasinya hebat dan hasil karya mereka luar biasa. Misalnya Resort Nihiwatu, Sumba Barat yang pernah mendapatkan predikat resort terbaik di dunia itu, gambar desainnya oleh arsitek asal Jerman,” kata Laiskodat.
Ia menegaskan, arsitek NTT juga harus mendesain sesuatu untuk mendukung pariwisata. Misalnya dengan restoran yang unik dan menarik di destinasi-destinasi wisata.
Desain rancang bangunanya harus hebat karena itulah hasil karya sebagai arsitek yang dipersembahkan untuk masyarakat. Jadi harus saling mendukung dalam pengembangan pariwisata.
Laiskodat juga mendorong agar arsitek NTT bisa mencontohi cara kerja arsitek dari luar. Mereka tidak tunggu proyek tetapi mendesain dan merancang sendiri barulah kemudian menjualnya pada konsumen.
Dan itu tentunya harus bisa bersaing dengan pihak lain dan harus mampu menarik minat orang.
Ia menambahkan, sama halnya dengan tenun ikat NTT. Itu merupakan keajaiban dunia yang harus diangkat dan dikampanyekan oleh arsitek.
Karena tanpa gambar pola tertulis, dapat menghasilkan tenunan dengan pola yang sama dalam sebuah wilayah. Ini membuktikan orang NTT cerdas, imajinatif, berbudaya dan memiliki jiwa seni.
Pada kesempatan itu Laiskodat menegaskan, arsitek NTT memiliki imajinasi yang hebat dan inovatif dalam merancang sebuah karya yang nantinya dipakai pihak lain.
Untuk menghasilkan desain arsitek NTT yang monumental di daerah ini, seorang arsitek harus punya imajinasi yang luas dan unik serta inovatif. Dalam rencana desain sebuah bangunan ia harus memiliki imajinasi yang kuat.
“Yang dipikirkan seorang arsitek mengenai tampilan desainnya, harus melampaui pemikiran manusia biasa dan memiliki seni, seperti rumah, gedung perkantoran, restoran, dan jembatan,” kata Laiskodat.
Pada kesempatan itu ia mengarahkan Kepala Dinas PUPR NTT, Maksi Nenabu agar memfasilitasi organisasi IAI NTT untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam rangka pembangunan pariwisata NTT.
Dinas Pariwisata, dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP) NTT hendaknya berkolaborasi untuk desain pembangunan pariwisata dan kemudahan dalam perizinan yang dibutuhkan. (berandawarga.com//**/red)