KUPANG, BERANDAWARGA.COM—Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Nusa TenggaraTimur (NTT), Sabtu, 17 April 2021 menggelar doa bersama lintas agama secara virtual pasca badai siklon seroja sekaligus menyambut Ramadhan 1442 H.
Doa bersama ini merupakan sebuah refleksi atas peristiwa bencana badai siklon seroja yang melanda NTT ketika umat kristiani mengenangkan wafat dan kebangkitan Yesus Kristus pada Jumat Agung hingga Hari Raya Paskah, 2- 5 April 2021.
Peristiwa alam yang memporakporandakan hampir seluruh wilayah NTT itu, sebenarnya tidak hanya dirasakan umat Kristiani karena bertepatan dengan Tri Hari Suci, melainkan juga dirasakan umat Islam yang sedang mempersiapkan diri memasuki bulan puasa Ramadhan 1442 H.
Intinya, bencana badai siklon seroja tersebut telah menghentakkan masyarakat NTT yang dikenal dengan keharmonisan hidup antar umat beragama dalam balutan Bhineka Tunggal Ika ini.
Karena itu, pasca bencana badai siklon yang menghujam provinsi bercirikan kepulauan ini, seluruh elemen masyarakat mulai dari pemerintah, aparat negara, dan warga, semua bahu membahu bergandengan tangan membantu warga lainnya yang terdampak, terutama mereka yang kehilangan tempat tinggal. Duka ini menjadi menjadi duka bersama seluruh elemen NTT.
Menyadari bahwa duka ini tidak mudah untuk dihilangkan dari ingatan, karena itu sebagai umat beriman, tempat mengadu yang paling utama adalah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk itu, Balai BKSDA NTT menginisiasi digelarnya doa bersama lintas agama pasca bencana badai siklon tropis seroja dan menyambut Ramadhan 1442 H.
Harapnnya, segenap lapisan masyarakat kiranya diberikan kekuatan, ketabahan dan kesabaran serta meyakinkan diri bahwa badai siklon seroja yang melanda NTT dimaksud adalah teguran Tuhan sebagai bukti kasih sayang Tuhan kepada umat manusia.
Doa bersama yang diinisiasi Balai BKSDA NTT ini dipanjatkan para tokoh lintas agama yaitu Pendeta Kirenius Bole, Romo RD Longginus Bone, Pandita Pinandita Supardi, dan Ustadz Ahmad Sofyan.
Kepala Balai BKSDA NTT, Timbul Batubara mengatakan, sebagai perpanjangan tugas dan fungsi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di daerah, sudah selayaknya instansi yang dipimpinnya yang terdiri dari sembilan UPT dengan sumberdaya manusia (SDM) lebih dari 600 orang yang tersebar di seluruh penjuru NTT, mampu dan selalu bersiap memberi perhatian kepada sesama saudara.
Perhatian yang diberikan itu, baik di lingkungan kerja perkantoran , lingkungan kawasan hutan yang dipangku maupun masyarakat luas yang sedang mengalami bencana.
“Doa bersama ini kami inisiasi sebagai bagian dari perhatian Kementerian LHK keluarga rimbawan khususnya dan warga NTT secara luas , kiranya dapat tabah, sabar dan tetap tangguh menghadapi cobaan yang sedang kita alami bersama, dan mengembalikan semuanya kepada kekuatan dan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa,” kata Timbul.
Pada kesempatan itu, ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh tokoh agama yang telah mempimpin doa untuk kekuatan semua warga masyarakat NTT untuk bangkit dari kedukaan, kuat untuk kembali pada aktivitas sehari- hari, dan segera pulih dari kedukaan.
Ucapan terima kasih yang sama juga disampaikan kepada Kepala Dinas LHK dan para Kepala UPT LHK Provinsi NTT dan jajaran atas kebersamaan dalam menghadapi bencana ini.
“Bersama kita bisa, bersama kita kuat dan bersama bergandengantangan dalam doa untuk NTT Bangkit, NTT Maju dan NTT Sejahtera. Salam tangguh untuk seluruh rimbawan dan masyarakat,” ungkap Timbul. (berandawarga.com//**tan)