KUPANG, BERANDAWARGA.COM— Jumlah balita stunting di Kota Kupang pada tahun 2023 sebanyak 4.019 anak.
Kepala Bappeda Kota Kupang, Djidja Kadiwanu sampaikan ini saat menerima penghargaan sebagai Lembaga Pemerintahan Penggerak Orang Tua Asuh, yang diberikan Harian Umum Pos Kupang, Senin (02/10/2023).
Kadiwanu mengatakan, penghargaan yang diterima ini merupakan hasil kerja keras dan bukti bahwa kerja kolaborasi antara Pemkot Kupang, kelompok masyarakat, dan orang tua asuh telah memberikan hasil yang positif dari waktu ke waktu sepanjang tahun 2022 hingga 2023.
Menurutnya, prevalensi stunting di Kota Kupang dari tahun 2022 ke tahun 2023 menunjukkan progres yang menggembirakan.
Pada tahun 2022, prevalensi stunting di Kota Kupang ada pada angka 21,5 persen atau 5.497 balita stunting, dengan tingkat partisipasi masyarakat 93 persen.
“Di tahun 2023 ini, angka stunting Kota Kupang sudah turun hingga 17,2 persen atau 4.019 balita stunting dengan partisipasi masyarakat 96,1 persen,” kata Kadiwanu.
Pemimpin Perusahaan PT Timor Media Grafika, Margaretha Iin Wahyuningrum menjelaskan, Pos Kupang Award Peduli Stunting merupakan bentuk apresiasi Pos Kupang kepada lembaga pemerintahan, instansi serta individu karena memberikan perhatian secara khusus kepada penderita stunting, khususnya yang berada di NTT.
“Penghargaan diberikan kepada 13 pemerintah daerah, lembaga, instansi maupun individu yang sudah berkontribusi untuk NTT dalam memerangi stunting,” papar Margaretha.
Ia menyebutkan, 13 penghargaan tersebut antara lain, kategori Lembaga Pemerintahan Penggerak Orang Tua Asuh diterima Pemkot Kupang. Kategori Lembaga Pemerintah Penggerak Posyandu Pencegahan Stunting diterima Pemkab Belu. Kategori Optimalisasi Ketahanan Pangan Masyarakat diterima Pemkab Rote Ndao. Kategori Penggerak Program Desa Peduli Stunting diterima Pemkab Sikka.
Kategori Desa Layak Anak diterima Kemenkumham NTT, Penghargaan BUMN Penggerak Sosialisasi Kebun Gizi diterima PT PLN (Persero) UIW NTT. Kategori Lembaga Keuangan Penggerak Program Kakak Asuh diterima Bank NTT. Kategori Lembaga Keuangan Penggerak Edukasi Pola Hidup Sehat Masyarakat diterima KSP Kopdit Pintu Air.
Kategori Lembaga Masyarakat Penggerak Dukungan Air Bersih diterima Yayasan Sumur 83. Kategori Penggerak Peningkatan Sanitasi dan Akses Air Bersih diterima Korem 161/Wirasakti. Kategori Polres Peduli Stunting diterima Polresta Kupang Kota. Kategori Kakak Asuh Inspiratif diterima Brigjen Pol (Purn) Heri Sulistianto. Kategori Tokoh Penggerak Dukungan Protein Anak diterima Hengky Marloanto.
Sebelumnya Pj. Wali Kota Kupang, Fahrensy P. Funay menyatakan, upaya penurunan persentase prevalensi di Kota Kupang membutuhkan upaya yang bersifat revolusioner (out of the box).
Sehingga sangatlah mustahil jika dikerjakan sendiri oleh pihak tertentu, baik hanya satu perangkat daerah atau hanya satu komponen.
Karena itu kerja kolaboratif lintas instansi, lintas komponen dan lintas elemen pemerhati stunting (multi pihak) adalah sesuatu yang mutlak.(bw//**/oni)