KUPANG, BERANDAWARGA.COM— Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Nusa Tenggara Timur melaunching B’pung mie berbahan singkong dan kelor.
Mie instan B’pung mie yang dikemas dengan ukuran 85 gram dengan harga Rp8.000 per bungkus itu menampilkan empat varian yakni mie kuah kari, original kuah soto, mie goreng spesial, dan original ayam bawang.
Pada saat yang sama, diluncurkan juga kecap berbahan gula merah untuk atasi masalah stunting. Kegiatan pelnuncuran ini dirangkai dengan sosialisasi kelor untuk peningkatan SDM dalam mengatasi gizi buruk dan stunting.
Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat menjelaskan, Ukraina merupakan negara pemasok gandum untuk dijadikan sebagai bahan dasar mie. Dengan situasi perang yang dihadapi Ukraina saat ini, secara otomatis rantai distribusi gandum akan terganggu bahkan terputus.
“Menyikapi persoalan ini, Bunda Maria Fransiska Djogo berinisiatif untuk memproduksi mie berbahan dasar singkong,” kata Julie di Kantor Dekranasda NTT, Jumat (30/12/2022).
Menurutnya, produk yang dilaunching ini dipersiapkan untuk masyarakat NTT agar bisa menghadapi masa gelap resesi pangan 2023 untuk adaptasi jika terjadi kekosongan distribusi dari luar negeri. Apalagi sejak dulu singkong yang berlimpah di NTT menjadi bahan pangan lokal.
“Jadi Bunda Meri sudah membina dan membuka lahan puluhan hektar untuk tanam singkong sehingga stok singkong kering sebagai bahan pembuatan mie tersedia dari NTT.
Walau masih diproduksi di luar NTT tapi dipastikan bahan dasarnya singkong dan kelor,” papar Julie.
Sementara itu, Maria Fransiska Djogo sebagai pembina UMKM menguraikan, mie berbahan singkong dan kelor serta kecap gula merah ini memiliki sejumlah keunggula seperti low msg, low gluten, tinggi serat, bebas lemak, dan bebas minyak trans.
“Bahan lokal singkong dan kelor di NTT sangat melimpah dan terbaik di dunia serta sangat bagus untuk PMT. Bahkan sudah mencukupi kalori dan protein serta tidak ada bahan msg didalamnya sehingga aman bagi ibu hamil dan anak- anak,” tandas Meri.
Ia menegaskan, produk mie instan dengan nama B’pung mie (asli orang NTT) ini sangat aman untuk orang yang memiliki riwayat mag, diabetes, dan gejala stunting.
Produksi B’pung mie sudah dimulai sejak sebulan lalu dan diproduksi CV Rahardjo Indokarya 57714 Indonesia dan didistribusikan PT Sahabat Mitra Strategis Jakarta Selatan. Produk mie ini pun sudah terdaftar pada Dinkes Pirt no 2053314010116-27.
Ia menambahkan, pada tahap awal, B’pung mie diproduksi sebanyak satu juta bungkus per bulannya. Diharapkan, B’pung Mie (Asli Orang NTT) ini menempati hati dan selera semua kalangan pecinta mie instan.(berandawarga.com//**/tan)