KUPANG, BERANDAWARGA.COM—Dharma Wanita Persatuan (DWP), PKK, dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kupang mempromosikan tenun ikat motif sepe ke ladies program.
Kegiatan ladies program yang dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian Rapat Kerja Komisariat Wilayah (Raker Komwil) IV APEKSI ke- 17 tahun 2022 di Kota Kupang ini dibuka Ketua DWP Kota Kupang, Ny. Lousje Marlinda Funay- Pellokilla di Restauran The Kings, Kelurahan Alak, Rabu (22/06/2022).
Ketua TP PKK dan Dekranasda Kota Kupang, Ny. Hilda Riwu Kore- Manafe yang dibacakan Ketua DWP Kota Kupang, Ny. Lousje Marlinda Funay- Pellokilla mengatakan, Pemerintah Kota Kupang selaku tuan rumah sangat senang menyambut kehadiran para peserta serta berkesempatan menampilkan keunggulan daerah ini melalui Koepan Expo. Dimana para pengunjung dapat melihat secara langsung produk unggulan pelaku UMKM Kota Kupang.
“Tenun motif sepe yang desainnya diciptakan Ketua TP – PKK dan Dekranasda Kota Kupang, Ny. Hilda Riwu Kore- Manafe ini untuk menjadi motif khas daerah Kota Kupang,” kata Marlinda.
Motif bunga sepe ini sudah didaftarkan dan mendapat sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkum HAM yang pada Maret 2021 silam diserahkan Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi NTT dan disaksikan Sekretaris Daerah Kota Kupang, Fahrensy P. Funay bersama Ketua DWP Kota Kupang saat itu.
Pada kesempatan itu ia menjelaskan tentang alasan pemilihan motif bunga sepe atau flamboyant sebagai motif tenun ikat. Pohon flamboyan disebut sepe oleh masyarakat lokal, merupakan pohon yang banyak tumbuh subur di wilayah Kota Kupang. Sepe menarik karena bunganya berwarna semarak merah jingga dan dikelilingi warna hijau daun yang segar dimata setiap orang yang memandang. Bunga flamboyan mekar setiap tahun, khusus pada November hingga menjelang hari raya Natal.
“Sepe dipilih menjadi motif tenun ikat karena mencerminkan karakteristik masyarakat Kota Kupang yang berani, jujur, beriman, ulet dan rajin namun ramah, toleran dan memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi. Selain memperkenalkan ke masyarakat Kota Kupang untuk menjadi kebanggaan daerah, Dekranasda saat ini juga tengah berencana mempromosikannya hingga ke kancah nasional bahkan internasional. Secara tidak langsung juga akan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia,” jelas Marlinda.
Kunjung ke RSUD S.K Lerik
Marlinda menjelaskan, kunjungan Ladies Program ke Paliative Care Basecamp di RSUD S. K. Lerik untuk menyaksikan pelayanan terintegrasi antara dokter, perawat, terapis, petugas sosial medis, psikolog, rohaniwan, relawan, dan profesi lain yang diperlukan.
Perawatan paliatif merupakan suatu pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah ancaman jiwa, dengan mencegah dan meringankan penderitaan melalui identifikasi dini, pengkajian cermat menyeluruh dan pengelolaan nyeri serta masalah lain, baik fisik, psikososial maupun spiritual.
Marlinda mengajak para peserta untuk turut serta dalam pawai budaya yang diselenggarakan dalam rangka Rakerwil IV, dimana dalam kegiatan tersebut digelar berbagai atraksi serta peragaan busana adat asli NTT dari berbagai etnis yang ditampilkan para seniman, sanggar budaya dan para ASN Pemkot Kupang.
Ia berharap, ladies program yang merupakan para istri wali kota, istri wakil wali kota, istri Forkompimda serta beberapa istri sekretaris daerah pemerintah kota anggota Komwil IV tersebut juga dimaknai sebagai ajang menjalin keakraban sekaligus berbagi ide, pengetahuan, pengalaman maupun praktik terbaik dalam pelayanan bagi masyarakat, khususnya terkait program paliatif dan peningkatan UMKM yang dapat diadopsi oleh kota-kota.
“Kami berharap program ini berjalan lancar dan berkesan bagi ibu-ibu yang hadir dan semakin mempererat kemitraan dan kerja sama diantara 13 kota anggota Komwil IV APEKSI,”harap Marlinda. (berandawarga.com//**/red)