Selain menyorot soal kebersihan, dia juga telah memerintahkan petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk mendata jalan-jalan lingkungan yang rusak untuk segera diperbaiki dalam waktu dekat.
Pemerintah Kota Kupang juga akan menggandeng Karang Taruna di setiap kelurahan untuk mendukung gerakan kebersihan lingkungan. Bahkan dalam waktu dekat akan dilaunching ‘gerakan masuk got’ bagi seluruh ASN Pemkot Kupang bersama masyarakat, untuk mengantisipasi banjir pada musim hujan akibat penyumbatan drainase karena penumpukan sampah.
Terkait hal ini, digerakkan seluruh ASN Pemkot Kupang, baik PNS maupun PTT yang berjumlah kurang lebih 7.000-an orang, setiap hari meluangkan waktu memungut sampah plastik, 15 menit sebelum jam masuk kantor dan 15 menit sebelum jam pulang kantor.
Terobosan-terobosan yang disampaikan itu disambut baik dan mendapat dukungan positif dari para pimpinan lembaga keagamaan.
Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang menilai kondisi Kota Kupang saat ini sudah mulai baik, karena itu upaya pembangunan harus dilanjutkan.
Namun Uskup mengingatkan agar dalam menjalankan tugasnya, Penjabat Wali Kota harus memperlakukan semua orang sebagai saudara dan saudari, supaya kerukunan tetap terjalin dan Kota Kupang bisa terus maju.
Tentang kebersihan, Uskup menyarankan pengembangan eko enzim yang memanfaatkan limbah rumah tangga seperti sisa makanan dan sayuran, yang dapat diolah menjadi cairan pembersih rumah tangga alami, antiseptik alami, menghilangkan bau tidak sedap dan mengolah limbah air. Uskup juga memberi catatan tentang perbaikan jalan-jalan lingkungan untuk mempermudah akses transportasi warga.