KUPANG, BERANDAWARGA.COM— Gereja diajak untuk ikut mendorong pemberdayaan ekonomi jemaat.
Ajakan ini disampaikan Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh ketika tampil sebagai narasumber dalam Sidang Raya VIII Sinode Gereja Masehi Musafir Indonesia (GMMI) di Gereja Baitesda Kelurahan Namosain, Kecamatan Alak, Selasa, 9 Mei 2023.
Menurutnya, gereja berperan penting dalam mendorong pemberdayaan ekonomi jemaat. Gereja perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk pemerintah dalam membangun kemandirian ekonomi jemaat.
“Keberadaan gereja di tengah- tengah masyarakat harus bisa menunjukkan bahwa gereja hadir sebagai alat penyelamatan Allah bagi manusia. Gereja tidak boleh hanya membangun iman jemaat tapi lebih dari itu gereja harus memperluas pelayanannya dalam melihat celah atau peluang untuk mendorong terciptanya pemberdayaan ekonomi jemaat,” ujar George.
Ia mengingatkan, selain berkolaborasi untuk mendukung upaya- upaya tersebut, gereja harus bisa memanfaatkan aset yang dimiliki secara baik dan bertanggungjawab dalam rangka meningkatkan ekonomi jemaat.
“Pemerintah dan gereja sama- sama melakukan tugas pelayanan bagi masyarakat. Karenanya selain kerja kolaborasi yang kita akan bangun bersama, saya berharap gereja bisa memanfaatkan asetnya secara baik dan bertanggungjawab sebagai tindakan konkret membantu ekonomi jemaat,” jelas George.
Ia menyampaikan, gereja dapat mendorong pemberdayaan ekonomi jemaat sesuai program yang telah disusun dan ditetapkan melalui usaha mikro kecil dan menengah yang diikutsertakan dalam setiap event gereja. Misalnya UMKM kuliner, kerajinan tenun ikat, makanan kemasan atau merchandise lainnya yang dikerjakan jemaat.
Prinsipnya gereja bisa melihat secara cermat dan mendukung inisiatif usaha masyarakat untuk mendatangkan keuntungan dan meningkatkan kesejahteraan dengan tidak mengabaikan tugas utama membangun iman umat.
“Pemerintah terbuka dan siap bekerjasama dengan GMMI dalam mendukung setiap upaya membangun kemandirian ekonomi jemaat lewat pemberdayaan UMKM,” tandas George.
Ketua Panitia, Sidang Raya Sinode GMMI, Pendeta Istin Hastuti melaporkan, kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan persatuan dan persekutuan palayanan presbiter atau unsur pimpinan GMMI, musyawarah dan mufakat tentang hal- hal bersifat strategis terhadap pelayan GMMI, evaluasi kinerja pelayanan, sekaligus membubarkan dan memilih majelis sinode, konsolidasi organisasi serta menetapkan rencana induk.
Sidang Raya Sinode GMMI tahun 2023 ini diikuti 300 orang peserta yang terdiri dari unsur pimpinan majelis sinode, majelis pertimbangan sinode, utusan klasis, utusan jemaat yang tersebar di daratan pulau Timor, Rote, Sabu, Sumba, Kalimantan dan Bali serta utusan lembaga gereja yang pelaksanaannya telah dimulai sejak 8 Mei 2023. (BW//**/red)