KUPANG, BERANDAWARGA.COM— Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Klasis Kota Kupang Timur menggelar ibadah Paskah Bahari bertempat di Kawasan Muara Abu Pantai Mangrove, Kelurahan Oesapa Barat, Kota Kupang, Jumat (21/04/2023).
Syukur Paskah Bahari yang merupakan kegiatan puncak dari syukur paskah lintas etnis dan lintas agama itu mengambil tema ‘Aku Mendahului Kamu ke Galilea, Jangan Takut!’.
Paskah bahari melibatkan para pendeta se-Klasis Kota Kupang Timur, paduan suara klasis dan paduan suara The Counter Melody, penari dari empat pusat pengembangan anak (PPA) di Klasis Kota Kupang Timur, peserta parade, Uga Hari Band, Tim Media Kita. Juga menghadirkan penyanyi berdarah Ambon jebolan Indonesian Idol tahun 2010, Igo dan masyarakat sekitar kawasan pantai muara abu Oesapa Barat.
Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh dalam sambutannya menyampaikan, daerah ini memiliki laut yang luar biasa.
“Karena itu perlu diberikan dukungan agar rencana tata ruang wilayah, yaitu pembangunan waterfront city dapat menjadikan Kota Kupang sebagai kota yang hebat dengan didukung potensi laut yang dimilik,” pinta George.
Ia menyampaikan terima kasih kepada Majelis Klasis Kota Kupang Timur, panitia, para pendeta, semua jemaat serta seluruh peserta yang telah mengambil bagian dan turut membuktikan bahwa dalam momen perayaan Paskah Bahari benar- benar menghadirkan resonansi kebangkitan Kristus.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Jelamu Ardu Marius menyampaikan, Paskah Bahari merupakan Paskah yang terkait dengan ekosistem kelautan.
Momen ini mengingatkan pada sebuah peristiwa di Alkitab dalam Kitab Kejadian tentang penciptaan dunia dan segala isinya termasuk laut. Perayaan Paskah Bahari di pinggir pantai bersama para nelayan dan petani harus disyukuri, karena melalui mereka tersedia kebutuhan makanan seperti ikan dan pangan lainnya.
Perwakilan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) yang juga Camat Kelapa Lima, I Wayan Gede Astawa yang dipercayakan sebagai Ketua Panitia Pelaksana Paskah Bahari melaporkan, setelah syukur Paskah selesai, masih akan ada sejumlah program pengembangan dari GMIT Klasis Kota Kupang untuk nelayan dan petani yang akan menjadi sasaran utama.
Program pengembangan dimaksud berupa pembangunan tanggul tambak dan area pemancingan, pengembangan UMKM jemaat, budidaya kerang, bantuan alat tangkap dan pemberian bantuan jaring sampah.
Menjelang puncak perayaan Paskah Bahari, panitia telah merancang sejumlah kegiatan positif seperti kegiatan peduli stunting dengan intervensi pemberian makanan tambahan selama 90 hari bagi 110 bayi usia nol sampai lima tahun, aksi donor darah dari 104 pendonor, penanaman 500 anakan mangrove di lokasi pantai wisata muara abu, kerja bakti di pantai dan jalan umum. Selain itu, parade umat yang mengikutsertakan 35 jemaat GMIT, PHDI NTT dan Wanita Katolik Kota Kupang serta keluarga Kawanua Manado/Minahasa dengan total jumlah peserta sebanyak 875 orang dari 40 kontingen.
Hadir dalam ibadah tersebut, Ketua Majelis Klasis-Kota Kupang Timur, Pdt. Samuel B. Pandie, Ketua Umum Lembaga Pengembangan Paduan Suara Daerah (LPPD) NTT, Esthon L. Foenay, Rektor Institute Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang, Harun Y. Natonis, Rektor Universitas Kristen Artha Wacana Kupang (UKAW), Ayub Urbanus Imanuel Meko, Wakil Sekretaris Sinode GMIT, Pdt. Elisa Maplani, Ketua Panita Pembangunan GMIT Center, Piter Djami Rebo, serta Lurah Oesapa Barat, Chistian E. Chandra. (BW//**/jel)