KUPANG, BERANDAWARGA.COM—Wakil Wali Kota Kupang mengingatkan para mahasiswa yang bakal menjadi calon pengantin dan orang tua masa depan untuk mempersiapkan diri secara baik sebelum menikah agar kelak melahirkan bayi-bayi yang bebas stunting.
Herman sampaikan ini ketika tampil sebagai narasumber dalam kampanye percepatan penurunan stunting yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Bencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTT di Auditorium Undana Kupang, Senin (4/4/2022).
Ia meminta dukungan pentahelix dalam mendorong percepatan penurunan stunting, tidak hanya di Kota Kupang tapi juga di NTT pada umumnya.
Menurutnya upaya penurunan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Pentahelix yang dimaksudkannya antara lain terdiri atas pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan serta media sebagai pemberi informasi yang edukatif.
Herman mengatakan, Pemkot Kupang akan mengeluarkan regulasi yang mewajibkan para calon pengantin memenuhi syarat-syarat yang sudah ditetapkan, seperti batasan usia dan indeks massa tubuh sebelum pasangan calon pengantin diizinkan untuk menikah sebagai upaya pencegahan stunting mulai dari hulu.
“Manusia yang hebat dihasilkan oleh rahim yang disiapkan secara baik dan benar,” tandas Herman.
Lebih lanjut ia menekankan tentang pentingnya asupan gizi dan nutrisi yang cukup bagi bayi, terutama pada 1.000 hari pertama.
Rektor Universitas Nusa Cendana, Maxs U. E. Sanam mengungkapkan, stunting sudah merupakan problem nasional. Bahkan lima kabupaten di NTT meraih angka stunting tertinggi secara nasional.
Untuk menurunkan angka stunting hingga 14 persen sesuai target pemerintah pusat, dibutuhkan kerja keras.
“Undana melalui program Merdeka Belajar Kampus Belajar yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, siap menerjunkan para mahasiswanya ke tengah masyarakat untuk mendampingi masyarakat sekaligus memberikan pemahaman tentang upaya penanganan stunting,” ujar Sanam.
Selain itu, lanjutnya, ada juga program lainnya seperti penelitian dan pengabdian masyarakat yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung upaya percepatan penurunan stunting.
Narasumber lainnya yang tampil dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena dengan materi Kampanye Percepatan Penurunan Stunting. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTT, Marianus Mau Kuru dengan materi Kebijakan Program Bangga Kencana Untuk Percepatan Penurunan Stunting.
Turut mendampingi Herman, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kupang, drg. Fransisca J.H. Ikasasi, Kepala Bappeda Kota Kupang, Djidja Kadiwanu, dan Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Kupang, I Gusti Agung Ngurah Suwarnawa, (berandawarga.com//**/jel)