LEWOTOBI, BERANDAWARGA.COM— Warga tujuh desa di Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur mewujudkan kerinduan mereka untuk mulai beroperasinya SMA Swasta Ile Bura dengan terlibat aktif bergotong royong membangun gedung sekolah tersebut.
Mereka berpartisipasi untuk mempercepat proses penyelesaian pembangunan gedung sekolah yang terletak di pintu gerbang Desa Lewotobi dengan cara pembagian kerja secara bergilir tiap desa.
Intinya, kehadiran SMA Swasta Ile Bura pasca mengantongi izin operasional sekolah yang diterbitkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi Making beberapa waktu lalu yang dilanjutkan dengan dikeluarkannya rekomendasiiIzin usaha operasional oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Propinsi NTT.
Panitia teknis pembangunan menetapkan Desa Lewotobi mendapat waktu kerja pertama. Sehingga pada Selasa, 10 Agustus 2021 hampir semua warga desa terlibat kerja bersama.
Warga tiga dusun desa itu, baik laki-laki maupn perempuan, dan anak muda sampai orang tua terlibat kerja bakti sejak pagi mulai pukul 08.00 Wita hingga pukul 12.00 Wita.
Terlihat ada kelompok anak muda pria dengan orang dewasa kerja campuran semen untuk digunakan tukang membuat dinding dari pasangan batu bata.
Terdapat juga kelompok anak muda perempuan dan kaum ibu yang dibantu beberapa anak muda pria menggali tanah guna dipakai untuk mengisi fondasi.
Ketua Seksi Teknis Pembangunan, Kanisius Uran terlihat sibuk mengontrol pekerjaan. Bahkan Sekretaris Camat Ile Bura, Silvester R. Lein juga sempat datang melakukan pemantauan guna mengetahui progres pekerjaan.
Informasi yang diperoleh dari tim teknis pekerjaan menyebutkan, pengerjaan pembangunan lanjutan dibagi per desa yang dimulai dengan Desa Lewotobi pada Selasa, 10 Agustus 2021.
Pada hari kedua dan seterusnya berturut- turu, Desa Riangrita pada Rabu, 11 Agustus 2021, Desa Nurabelen pada Kamis, 12 Agustus 2021, Desa Nobo pada Jumat, 13 Agustus 2021, Desa Dulipali pada Sabtu, 14 Agustus 2021, Desa Riangbura pada Senin,, 16 Agustus 2021, dan Desa Lewoawang pada Rabu, 18 Agustus 2021.
Warga desa yang berjumlah sekitar 100 orang terlibat kerja sangat bersemangat dan antusias. Akibatnya, sebelum jam 12 pekerjaan terpaksa berhenti dan tidak dapat dilanjutkan karena bahan bangun terutama semen yang disiapkan panitia sudah habis terpakai.
Beberapa warga di sela- sela sehabis makan mendaku sangat bangga dan semangat turun kerja untuk SMA Swasta Ile Bura.
“Baguslah kerja seperti ini. Kalau semua bergotong- royong, pasti akan lekas selesai,” kata Martin yang diamini sejumlah rekannya.
Ia menambahkan, dengan kehadiran lembaga pendidikan tingkat menengah atas ini, diyakini Ile Bura akan leibih cepat maju. (**/BBO)