KUPANG, BERANDAWARGA.COM— Pemerintah Kota Kupang tengah berjuang mengendalikan inflasi untuk menjamin ketersediaan stok serta stabilnya harga kebutuhan pokok.
Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy Priestley Funay sampaikan ini ketika menjadi pembicara dalam seminar akademik Universitas Terbuka (UT) Kupang dengan tema ‘Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dan Semangat Kebangsaan Dalam Tatanan dan Budaya Kerja Menuju Indonesia Maju’, Senin (9/10/2023).
Fahrensy menjelaskan, pada September 2023, inflasi Kota Kupang tercatat di angka 1,87 persen (yoy).
Capaian ini lebih rendah dari inflasi secara nasional yang tercatat di angka 2,28 persen dan inflasi Provinsi NTT yang tercatat di angka 2,19 persen.
“Raihan ini cukup signifikan, mengingat pada September 2022, inflasi Kota Kupang berada di angka 7,45 persen,” kata Fahrensy.
Konsisten Realisasikan Pancasila
Fahrensy pada kesempatan itu menyatakan, Pemkot Kupang secara konsisten merealisasikan Pancasila dalam setiap program kerja dan rencana pembangunan.
Itu sebabnya Kota Kupang masuk dalam lima besar kota yang menyandang predikat sebagai kota dengan indeks toleransi tertinggi di Indonesia.
Saat ini Kota Kupang sudah memiliki empat kampung kerukunan antara lain kampung kerukunan Kelurahan Fatubesi, kampung kerukunan Kelurahan Kolhua, kampung kerukunan Kelurahan Bakunase 2, kampung kerukunan Kelurahan Fatululi.
Dalam waktu dekat akan dilaunching dua kampung kerukunan lainnya, yakni kampung kerukunan Namosain dan kampung kerukunan Oesapa.
”Kota Kupang merupakan salah satu kota toleransi di Indonesia dan kita harus bangga dan jaga itu. Bagi para lulusan UT, mari kita bersama-sama membangun Kota Kupang dengan menyampaikan hal-hal positif untuk hidup rukun dan damai,” ajak Fahrensy.
Selain itu terkait kebersihan, ia minta semua elemen masyarakat untuk menjaga kebersihan dengan rutin melakukan kerja bakti di lingkungan masing- masing serta tidak membuang sampah secara sembarangan.
“Pemerintah memiliki banyak cara untuk perangi sampah, namun kesadaran masyarakat lebih penting,” tandas Fahrensy.
Lebih lanjut ia menegaskan, bukti nyata internalisasi Pancasila dalam program kerja Pemkot Kupang adalah memperjuangkan pemenuhan hak- hak dasar warga Kota Kupang, demi mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia.
Caranya dengan merancang program kerja yang fokus pada pemulihan dan pemberdayaan ekonomi serta pengentasan kemiskinan dan penyakit, seperti stunting dan gizi buruk.
Selain itu, Pemkot Kupang memberi perhatian serius pada sektor- sektor lain yang menyangkut hajat hidup orang banyak seperti pendidikan, infrastruktur, pemenuhan kebutuhan air bersih serta pemberdayaan ekonomi. (bw//**/oni)