KUPANG, BERANDAWARGA.COM—Jefri Riwu Kore dan Herman Man sebelum mengakhiri masa jabatan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang, mengunjungi Kantor Sinode GMIT guna bertemu dengan Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Mery L. Y. Kolimon beserta jajaran Sinode GMIT.
Kunjungan dalam rangka pamit dan mohon diri karena jabatan mereka sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota berakhir pada Senin, 22 Agustus 2022 itu berlangsug pada Kamis, 18 Agustus 2022. Turut mendampingi Ketua Sinode, Sekretaris Majelis Sinode GMIT, Pdt. Yusuf Nakmofa, M.Th.
Mengawali kunjungannya Jefri menyampaikan terima kasih kepada Ketua Majelis Sinode GMIT beserta seluruh pendeta se-pelayanan Sinode GMIT atas dukungan yang diberikan selama kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Kupang.
“Berkat doa ibu dan para pendeta, kami mampu melewati masa kepemimpinan lima tahun yang luar biasa, terutama karena di tengah pengabdian kami, badai pandemi covid-19 hingga badai siklon seroja terjadi. Namun berkat dukungan dan kerja sama yang terjalin dengan baik, Kota Kupang tetap mampu bangkit dan berangsur pulih dari segi ekonomi, kesehatan maupun infrastruktur,” kata Jefri.
Menurut mantan anggota DPR RI ini, pihaknya merasakan urapan Tuhan selama bekerja sehingga mampu melayani masyarakat Kota Kupang dengan baik. Artinya kami dapat mengupayakan kesejahteraan dan melalui badai.
“Kami juga merasa tidak mengalami gangguan berarti selama bekerja. Ada beberapa kendala dan masalah yang ditemukan semasa kepemimpinan kami namun tidak terlalu signifikan dan mampu diatasi dengan baik berkat bantuan banyak pihak. Itu juga tidak terlepas dari dukungan dan doa semua pihak, khususnya para pendeta yang selalu mendoakan kami. Kami mohon pamit juga mohon maaf jika selama menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota ada hal-hal yang kurang berkenan,” pinta Jefri.
Senada disampaikan Herman Man. Ia juga mohon pamit dan menyampaikan permohonan maaf apabila ada hal yang kurang berkenan selama lima tahun memimpin Kota Kupang bersama Wali Kota Kupang. Terima kasih atas dukungan kemitraan Sinode GMIT dengan Pemerintah Kota Kupang, khususnya secara spiritual
“Saya sebagai manusia tidak luput dari kesalahan, kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu saya mohon dimaafkan agar semua yang tidak baik saya bawa dan yang baik bisa saya tinggalkan untuk kota,” ungkap Herman.
Ketua Majelis Sinode GMIT menyampaikan syukur atas kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota selama lima tahun di Kota Kupang, yang oleh karena hikmat dari Tuhan mampu melewati goncangan dan tantangan besar covid-19 dan badai siklon tropis seroja.
Menurutnya, Sinode GMIT sesungguhnya memperhatikan antusiasme dan kesan masyarakat yang begitu baik terhadap program-program masa kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, khususnya pada program bedah rumah yang sangat memberikan perhatian berarti bagi rakyat kecil.
“Ketika Tuhan memberikan bapak berdua kesempatan memimpin kota ini, menurut hemat kami bapak berdua telah melaksanakannya dengan baik demi hormat dan kemuliaan Tuhan. Doa kami Tuhan terus memberi bapak berdua bersama keluarga kesehatan, serta dimanapun nanti berada, kita mampu menjadi pokok anggur yang baik. Kami percaya orang-orang yang diberkati luar biasa oleh Tuhan akan menjadi berkat juga bagi orang lain,” papar Mery.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf apabila dalam masa kepemimpinannya, baik sengaja maupun tidak sengaja saling mengecewakan. Namun selama lima tahun dirasakan ada komunikasi yang baik antara Pemerintah Kota Kupang dan Sinode GMIT. Semoga Tuhan berkenan sehingga komunikasi yang baik ini terus berlanjut hingga masa kepemimpinan ke depan demi kemajuan Kota Kupang.(berandawarga.com//**/red)