KUPANG, BERANDAWARGA.COM—Ketua DPD Partai Demokrat NTT, Jefri Riwu Kore menyiapkan buku berjudul Bentang Sayap Rajawali di Nusa Flobamora dalam forum musyawarah daerah (musda) IV Partai Demokrat NTT di Kupang.
Buku dimaksud berisikan tentang laporan pertanggungjawabannya (Lpj) sebagai Ketua DPD Partai Demokrat NTT dalam kurun waktu lima tahun memimpin partai lambang mercy itu.
“Buku Lpj ini sebagai dokumen pertanggungjawaban organisasional dalam musda sekaligus sebagai dokumen historis organisasi dan pembelajaran bagi kader-kader demokrat untuk tujuan tata kelola organisasi yang lebih baik ke depannya,” kata Jefri dalambutannya pada pembukaan Musda IV Partai Demokrat NTT di Kupang, Jumat (15/10/2021).
Ia menyatakan, apa yang telah dikerjakan selama lima tahun periode kepemimpinannya tentunya secara terang benderang diketahui semua aparat organisasi, baik kelebihan maupun kekuranganya. Dan forum musda IV ini memiliki kewenangan konstitusional untuk memberikan penilaian kritis yang konstruktif.
Jefri menjelaskan, sejak dilantik menahkodai Demokrat NTT pada 19 November 2021 hingga berakhir yang ditandai dengan persidangan musda IV ini, tentunya telah memperlihatkan sebuah lintas perjalanan dan sebuah bentang sayap kepemimpinan mengarungi nusa Flobamora.
Disadari bahwa dalam rentang waktu dimaksud, ada tawa dan air mata, ada sukacita kemenangan politik tapi ada juga saat-saat kekalahan, ada kekompakan kerja tim tapi ada saat ditinggalkan rekan sejawat.
“Semua berpadu menjadi bagian dari sejarah pelayanan satu masa bhakti Demokrat NTT, yang kami alami bersama rekan pengurus periode 2016- 2021,” ungkap Jefri.
Ia menguraikan, perjalanan kepemimpinan Demokrat NTT periode 2016- 2021 ada dalam rentang amanat dua kongres besar Demokrat yakni Kongres IV pada Mei 2015 di Surabaya dengan tema sentral “Untuk Rakyat, Demokrat Peduli dan Beri Solusi” dan Kongres V pada Maret 2020 di Jakarta dengan tema Sentral “Harapan Rakyat Perjuangan Demokrat”.
Kedua tema Kongres Demokrat ini walaupun terjadi dalam kurun waktu yang berbeda tetapi memerintahkan amanat yang sama yakni keberpihakan Demokrat yang utama dan terutama adalah pada rakyat. Untuk rakyat, Demokrat berjuang dengan peduli dan beri solusi.
“Rakyatlah sukma dan nurani Demokrat, kepada rakyatlah Demokrat ada dan berjuang sepenuh hati dalam seluruh kerja politiknya,” terang Jefri.
Ia kembali menegaskan, sejak menit pertama gerakan KLB Moeldoko dimulai, pihaknya sudah membuktikan loyalitas pada Ketua Umum AHY dan kepengurusan partai Demokrat yang sah. Dan hingga hari ini, DPD Demokrat NTT dan semua DPC kabupaten/kota hingga jenjang kepengurusan tingkat ranting solid sepenuh hati bersama Ketua Umum AHY.
“Sekali lagi kami tegaskan, tidak ada ruang kompromi sedikit pun bagi anazir-anazir Moeldoko untuk menggerogoti Partai Demokrat yang kami cintai ini. Dan kami berkomitmen sepenuh hati untuk terus mendukung kepemimpinan Ketum AHY dan kepengurusan Demokrat yang sah dalam semua dimensi perjuangan melawan Moeldoko dan siapapun yang mengancam partai yang sangat kami cintai ini,” tandas Jefri.
Pada kesempatan itu ia mendaku, apa yang telah dicapai sejauh ini tidak lepas dari dukungan para senior dan sahabat serta jajaran pimpinan partai dalam berbagai tingkatan.
Ia menyebutkan, SBY dan Hinca Panjaitan sebagai ketum dan Sekjen DPP Demokrat periode 2015-2020 untuk kepemimpinan luar biasa di Partai Demokrat yang menjadi inspirasi bagi semua kader dalam pelayanan di Demokrat periode 2015-2020.
Ketum AHY dan Sekjen Bung Tengku Rifky dengan kepemimpinan istimewa yang dengan inovasi dan terobosan-terobosan yang membuat pihaknya makin optimis bahwa Demokrat akan kembali mewujudkan kejayaannya pada pemilu dan Pilpres 2024. (berandawarga.com//**tan)