Jefri Titip Sejumlah Program yang Mesti Ditindaklanjuti

oleh -111 views
oleh

KUPANG, BERANDAWARGA.COM— Jefri Riwu Kore dan Herman Man secara resmi telah mengakhiri masa jabatan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang pada Senin, 22 Agustus 2022.

Selama lima tahun memimpin Kota Kupang, ada begitu sejumlah prestasi yang diraih dan begitu banyak program pembangunan yang dinikmati masyarakat. Walau demikian, masih banyak program yang belum terselesaikan. Program-program ini akan dilanjutkan oleh pemimpin selanjutnya.

Dalam kegiatan Evaluasi Smart City di Hotel Aston, Kamis (18/8/2022), Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore memaparkan sejumlah program yang mesti ditindaklanjuti (follow up). Program ini atas kerja sama Pemkot Kupang dan kementerian-kementerian terkait. Bahkan, sudah ada penandatanganan MoU, sehingga tinggal ditindaklanjuti.

Oleh karena itu, siapapun pemimpinnya pasti pembangunan berjalan terus karena sudah dibuat road map bersama kementerian.

“MoU itu ada banyak sekali. Kita tidak mau pinjam anggaran, tapi lobi bantuan pusat. Kalau daerah lain pakai pinjam, Kota Kupang tidak ada. Kalau pinjam artinya harus bayar nanti dengan bunga. Semua diskusi dengan kementerian, kita catat dan buat MoU. Jadi nanti tanpa saya pun kota ini pasti terus berubah karena MoU sudah ada, tinggal dikawal,” terang Jefri.

Pada kesempatan itu ia menyebutkan sejumlah agenda yang telah didiskusikan dengan kementerian terkait.

Satu, air bersih. Aspek ini menjadi salah satu janji kampanye duet pemimpin dengan tagline “Firmanmu”. Kini janji itu tertunaikan dan masih terus berlanjut. Khusus untuk air bersih, yang sudah dikerjakan sekarang Rp178 miliar. Sumber dananya berasal dari bantuan pemerintah pusat.

“Untuk air bersih ini, kita melalui proses dan lika-liku perjuangan yang luar biasa. Pak Jokowi bicara dan kita kejar pak menteri. Dua bulan belum ada perkembangan, kita datang lagi. Dan akhirnya air bersih ini jadi,” papar Jefri.

Ia menjelaskan, kapasitas SPAM Kali Dendeng mencapai 300 liter/detik. Namun, yang terpakai 150 liter/detik. Nantinya, ada pembangunan Tahap II SPAM Kali Dendeng dengan anggaran Rp200 miliar. Air bersih saat ini sudah tersedia, tinggal pemasangan pipa ke rumah-rumah warga.

“Pemimpin berikutnya adalah fokus urus air bersih. Harus buat pipa sekunder dan pipa tersier untuk ke rumah-rumah. Karena air sudah ada, tinggal pasang pipa. Saya sudah bicara di Balai, butuh uang Rp30 -40 miliar. Itu harusnya bisa dikerjakan. Lakukan efisiensi perjalanan dinas dan sebagainya pasti bisa,” tandas Jefri.

Dua, Jembatan Kembar Liliba. Jembatan ini sebenarnya sudah dikerjakan pada tahun kedua kepemimpinan mereka. Saat itu sudah ada komitmen, namun batal dikerjakan. Pasalnya, Balai Jalan menjelaskan sudah ada pembangunan jalan di jalur 40 dan lalu lintas belum begitu padat. Karena penjelasan itu, pihak kementerian membatalkannya. Setelah itu diusulkan lagi pembangunan jembatan kembar, namun terkendala pandemi covid-19 sehingga belum dijawab kementerian.

“Sehingga walaupun bukan tugas kita, tapi kita berjuang karena nanti yang pakai masyarakat kita juga,” kata Jefri.

Tiga, Penataan Jalan Pantai. Pemkot Kupang juga sudah mengusulkan pembangunan kawasan pesisir pantai. Semua jalan di jalur pesisir akan disambung sehingga memberikan akses jalan bagi masyarakat sekaligus menjadi kawasan wisata. Jalan-jalan ini juga dilengkapi drainase.

Empat, Bundaran El Tari. Pemkot Kupang sudah membuat desain dan mengusulkan pembangunan Bundaran El Tari. Kawasan ini akan ditata menjadi lebih indah dan modern. Program ini sudah disetuji Kementerian PUPR sehingga tinggal di-follow up pemimpin berikutnya.

Lima, Bundaran Oebobo. Pemkot Kupang juga merombak Patung Kirab sehingga akan menjadi salah satu land mark Kota Kupang. Kawasan ini akan ditanami pohon-pohon lontar dan dihiasi bati- batu alam.

Enam, Lanjutan Penataan Bundaran Tirosa. Untuk penataan lanjutan, dibutuhan anggaran sekitar Rp21 miliar. Dengan demikian kawasan ini akan semakin indah dan modern.

“Jadi sebenarnya Bundaran Tirosa ini tidak seperti begini, tapi lebih indah lagi. Konsep kita tidak begitu. Tapi karena waktu itu uang kita sedikit, sehingga dibuat sangat sederhana. Kita juga minta Bank NTT terlibat sehingga Bank NTT bikin air mancur,” ungkap Jefri.

Tujuh, Penataan Jalan Timor Raya. Pemkot Kupang juga telah menandatangani MoU dengan Kementerian PUPR untuk penataan Jalan Timor Raya sepanjang 10 kilometer. Selain pelebaran jalan, juga ada pembangunan trotoar. Sehingga kawasan Timor Raya akan berubah total wajahnya.

“Yang desain ini adalah orang yang desain IKN. Saya bilang ke Pak Jokowi, Kota Kupang harus didesain bagus sebagai kebanggaan NTT dan Indonesia. Supaya kita tidak merasa rendah  dengan saudara kita negara tetangga. Dan Pak Jokowi setuju itu. Waktu pak Jokowi datang ke sini untuk peresmian dua taman baru, sempat bertanya ke dirjen. Ibu dirjen telpon saya. Saya bilang itu belum jadi, karena kementrian yang batalkan akibat pandemi covid-19,” jelas Jefri.

Delapan, Gerbang Kota. Pemkot Kupang juga telah mendesain pembangunan pintu gerbang masuk Kota Kupang. Sebanyak empat gerbang kota dengan desain yang indah akan dibangun oleh Kementerian PUPR. Untuk hal ini, Pemkot Kupang perlu melakukan follow up terkait pembangunannya.

Sembilan, Pembangunan SPAM Air Sagu. Tak cukup dengan Kali Dendeng, Pemkot Kupang juga telah mengusulkan pembangunan SPAM Air Sagu dengan anggaran Rp75 miliar. Program ini sebagai jawaban terhadap kebutuhan air bersih masyarakat.

Sepuluh, Bendungan Kolhua atau Liliba. Salah satu pembangunan yang diusulkan adalah pembangunan Bendungan Liliba jika bendungan Kolhua batal. Hal ini sudah masuk dalam perjanjian antara Pemkot Kupang dan Kementerian PUPR.

“Jadi tugas saya dengan pak wakil sampai tanggal 22 Agustus. Kami berharap siapa pun yang melanjutkan mesti terus mengawal ini,” pinta Jefri.

Sebelas, Penataan Kawasan Oesapa. Pemkot Kupang juga sudah melakukan penandatanganan perjanjian untuk pembangunan kawasan Oesapa. Anggarannya berasal dari pinjaman luar negeri. Pinjaman ini merupakan pinjaman pemerintah pusat, bukan Kota Kupang. Karena masyarakat masih persoalkan lahan sehingga pembangunan belum dilakukan.

“Padahal di situ tamannya paling bagus dan nilainya ratusan miliar. Kalau persoalan lahan sudah selesai pasti bisa. Meski saya sudah di luar tapi saya bisa bantu komunikasi,” kata Jefri.

Dua belas, Bantuan BPJS untuk 110.000 warga. Pemerintah pusat memberikan bantuan kepada Kota Kupang berupa BPJS untuk 110.000 orang. Namun saat ini jumlah itu belum tercapai karena lambatnya pendataan di kelurahan. Masih ada sekitar 56.000 yang kosong.

“Mestinya lurah-lurah itu kasih tahu warga yang belum ada BPJS supaya dikasih masuk karena dananya sudah ada,”papar Jeriko.

Tiga belas, 10. 2.800 lampu jalan. Pemasangan 2.800 unit lampu jalan sudah mulai dilakukan. Diperkirakan akan selesai pada September atau Oktober mendatang. Menariknya, jika selama ini lampu-lampu jalan hanya dipasang di jalan utama, kali ini lampu dipasang sampai ke gang-gang.

“Ini tidak main-main. Ini program spektakuler yang dibuat. Mungkin September atau Oktober semua sudah nyala,” yakin Jefri.

Empat belas, Sampah. Pemkot Kupang sudah membuat komitmen dengan Kementerian PUPR untuk penataan kawasan TPA Alak yang saat ini open dumping.

“Karena penilaian kebersihan itu, 75 persennya di TPA. Jadi kota mau bersih bagaimana pun kalau TPA masih seperti ini kita tidak bisa. Jadi tetap dapat juara terkotor. Jadi tahun ini sudah dibantu untuk penataan kembali,” kata Jefri. (berandawarga.com//**/red)