Kasrem 161 Wirasakti Inisiasi Pembangunan RLH di Kabupaten Sumba Timur

oleh -110 views
oleh
Kepala Staf Korem 161 Wirasakti, Kolonel Cpl. Simon Petrus Kamlasi menyerahkan kunci kepada salah seorang ibu yang rumahnya dibangun menjadi rumah layak huni, Jumat (24/5/2024)

WAINGAPU, BERANDA-WARGA.COM— Kepala Staf Korem (Kasrem) 161 Wirasakti, Kolonel Cpl. Simon Petrus Kamlasi menginisiasi penambahan jumlah pembangunan rumah layak huni (RLH) di Desa Matawai, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Simon dalam arahannya pada acara peresmian tujuh RLH dan tiga sumur bor di Desa Matawai Atu mengatakan, beberapa waktu lalu dirinya mendapat laporan dari Komandan Kodim 1601/ST yang saat itu dijabat Letkol Aditya bahwa akan dibangun lima unit RLH dari sebelumnya rumah tidak layak huni di Desa Matawai Atu.

Mendengar laporan itu, ia meminta agar jumlah RLTH yang dijadikan RLH  ditambah. Permintaan itu disanggupi Aditya dengan bertambah dua unit rumah. Sehingga ada tujuh RLH yang dibangun ditambah tiga sumur bor.

“Saat saya meminta jumlah rumah ditambah, sempat saya berpikir uangnya darimana. Namun atas kerja sama yang baik dari Kodim 1601/ST dengan Pemkab Sumba Timur terutama Pemdes Matawai Atu, pembangunan tujuh RLH dan tiga sumur bor bisa teralisasi,” kata Simon di halaman Kantor Desa Matawai Atu, Jumat (24/5/2024).

Putera asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) ini menyampaikan sejak tahun 2021, dirinya konsern untuk pembangunan di NTT terutama di bidang sumber daya air.

“Hari ini sudah 300 titik sumber air yang dikerjakan TNI. Kalau ditambah sumur bor di Desa Wanga, Kecamatan Umalulu dan Desa Kayuri, Kecamatan Rindi, jumlah menjadi 302 sumber air,” terang Simon.

Ia mengisahkan, orang tuanya berasal dari Desa Sunu, Kabupaten TTS. Ia menamatkan pendidikan SMP di TTS dan SMA Taruna Nusantara. Setamat SMA, Simon melanjutkan pendidikan ke Akademi Militer (Akmil). Usai Akmil dirinya banyak bertugas di bidang logistik TNI serta sempat bertugas ke hampir semua negara di dunia.

“Saat ini di Desa Sunu ada Patung Presiden Jokowi. Nantinya saya akan bangun patung semua presiden. Pembangunan Patung Jokowi agak dipermudah, saat saya jadi  Asisten Logistik (Aslog) Kodam Udayana. Banyak bahan patung yang dimuat kapal TNI yang bertugas ke NTT,” terang Simon.

Menurutnya, dengan adanya Patung Presiden di Sunu, senantiasa mengingatkan semua pihak untuk bisa membangun desa masing- masing. Pembangunan dimulai dari desa. Semua pihak senantiasa berinteraksi dengan karya, pengabdian dan pelayan. Untuk itu, Babinsa harus ada di hati rakyat.

Simon menerangkan, salah seorang teman seangkatan di SMA Nusantara asal Sumba Timur, Simson Zet Ringu. Dirinya berjanji akan menghubungi Simson untuk bekerjasama membangun masyarakat. Dalam rangka mengoptimalkan pembangunan, perlu ada kerja kolaborasi semua pihak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Bekerja untuk masyarakat harus dengan hati. Dengan itu, kita menabung kebaikan yang akan dipertanggungjawabkan jika saatnya kita kembali ke surga. Nama saya Simon Petrus yang menjaga pintu surge,” ujar Simon bercanda dibaluti senyuman.

Ia mengungkapkan, saat berdinas ke luar negeri dan di luar NTT, ia menyadari bahwa ketulusan dan kepolosan orang NTT adalah satu kekuatan.

“Kita perlu cari jalan keluar untuk membangun masyarakat dengan hati. Kinerja Dandim, Babinsa bisa diukur dari kerja mereka di lapangan,” tegas Simon.

Ia kembali menyampaikan, yang bisa TNI lakukan saat ini adalah pembangunan RLTH menjadi RLH dan sumur bor. Kalau saja bisa dibangun kerja sama antar stakeholder dengan baik, pasti banyak hal yang bisa dibuat.

Lahan pertanian di Sumba Timur masih luas. Meski demikian, petani masih mengalami kesulitan mulai dari membuka lahan, tanam, merawat tanaman, panen sampai pemasaran. Terhadap persoalan ini, dibutuhkan penanganan yang lebih baik dan intens.

“Instalasi air harus dijaga dengan baik. Saya tidak banyak janji tapi harus banyak berbuat. Kita harus beri contoh dengan berbuat. Kesan saya terhadap Sumba Timur, luar biasa. Saya akan datang terus di Sumba. Kalaupun tidak sempat datang langsung,  paling tidak metode pembangunan tetap ada dan dilaksanakan. Kita sinergikan pola pembangunan dengan baik. Pak Dandim, Pak Asisten dan Pak Kadis kinerjanya pasti bagus,” kata Simon.

Turut hadir dalam kesempatan itu, Asisten I Setda Sumba Timur, Dominggus Kondanamu, Komandan Kodim 1601/ ST, Letkol Arh Doman Endro Pramono, Camat Umalulu, Benyamin Kila, Kapolsek Umalulu, Rony Bin Simin, Kepala Desa Matawai Atu, Herman Wadu serta segenap kepala desa se- Kecamatan Umalulu. (BW//ger//**)