“Saya mau di Kota Kupang seperti itu. Sekolah di mana saja bisa, semuanya bermutu,” tegas George.
Ia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap sarana dan prasarana milik pemerintah seperti kantor camat, kantor lurah atau gedung sekolah yang mubazir karena pada sore hari kebanyakan tidak dipakai, selain pada jam kantor.
“Saya minta Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memanfaatkan sarana ini. Misalnya, para siswa membentuk kelompok diskusi (bahasa Inggris, bahasa Mandarin, matematika). Dinas mendatangkan para tutor untuk dampingi para siswa pada sore hari menggunakan gedung-gedung tersebut,” kata George.
Sementara Anita Gah lebih banyak mengingatkan mitranya untuk mempertanggungjawabkan penggunaan dana-dana bantuan pusat agar sesuai peruntukannya. Untuk Dinas Pendidikan, misalnya, terkait penggunaan dana BOS, PIP, DAK fisik serta dana lainnya tahun 2021/2022.