Komisi V DPRD NTT Minta Pembaruan Data Kebencanaan

oleh -16 views
oleh

KUPANG, BERANDA-WARGA.COM— Komisi V DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT) yang membidangi kesejahteraan rakyat meminta pemerintah melalui instansi teknis segera melakukan pembaruan data kebencanaan agar penanganan yang diambil lebih cepat dan tepat.

Hal ini mengemuka dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi V dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Terkait Bencana Hidrometeorologi di NTT, Senin, (3/2/2025).

Wakil Ketua Komisi V, Winston Rondo menekankan pentingnya pembaruan data yang cepat dari Pusdalops BPBD NTT.

Menurutnya, keterlambatan data dapat menghambat pengambilan keputusan terkait intervensi anggaran untuk kerusakan infrastruktur, seperti jembatan Termanu dan akses jalan yang rusak di Kabupaten Kupang.

“Kami minta laporan bencana dalam dua hari harus sudah ada di meja Komisi V. Kami juga mendesak percepatan dokumen untuk pencairan dana belanja tak terduga (BTT) agar proses perbaikan infrastruktur tidak memakan waktu lama,” pinta Winston.

Curah hujan yang tinggi disertai banjir akhir Januari lalu berdampak pada isolasi wilayah Amfoang di Kabupaten Kupang. Sekitar 30- 40.000 jiwa terdampak akibat kerusakan akses jalan dan putusnya jembatan yang diterjang banjir.

“Kondisi di Amfoang sangat memprihatinkan. Kami mendesak adanya percepatan penanganan agar kebutuhan masyarakat bisa segera terpenuhi,” tandas Winston.

Dengan logistik yang telah didistribusikan dan rekomendasi dari Komisi V, diharapkan penanganan bencana di NTT dapat berlangsung lebih efektif dan responsif.

Sementara itu, anggota Komisi V, Luisa Redempta Yoseline Lana menilai, koordinasi dan komunikasi antara BPBD dan pemerintah daerah masih kurang optimal.

“Data menjadi salah satu faktor penting dalam penanganan bencana. Kami minta BPBD dalam waktu dua hari menyampaikan laporan lengkap by name by address agar langkah- langkah penanganan lebih cepat diambil,” tegas Luisa.

Stok Logistik Aman

Kepala Dinas Sosial NTT, Kanisius Mau seusai RDP dimaksud menyatakan, persediaan logistik permakanan dan kebutuhan evakuasi telah disiapkan secara optimal.

Persediaan ini mulai didistribusikan sejak Desember 2024 lalu untuk mengantisipasi bencana yang terjadi di berbagai wilayah, termasuk Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan (TTS).

Ia menyampaikan, stok logistik yang tersedia saat ini cukup aman. Misalkan, 300 kilogram beras yang telah diajukan sejak 2024. Selain itu, gudang Dinsos NTT juga menyimpan berbagai perlengkapan seperti tenda keluarga, shelter tools, kasur, dan perlengkapan evakuasi lainnya dengan total nilai bantuan mencapai Rp3,2 miliar.

“Bantuan ini secara reguler berasal dari Kementerian Sosial dan telah kami salurkan ke kabupaten/kota. Kami terus memastikan kesiapan logistik untuk penanganan bencana yang masih berlangsung,” papar Kanisius. (bw//***)