Kota Kupang Era Jeriko Salurkan Rp1,8 Miliar Santunan Duka

oleh -10 views
oleh
Perwali tentang Santunan Kematian

KUPANG, BERANDA-WARGA.COM— Kota Kupang di era kepemimpinan Wali Kota, Jefri Riwu Kore menyalurkan Rp1,8 miliar santunan duka yang diberikan kepada 528 ahli waris.

Informasi yang diperoleh dari Badan Keuangan Daerah Kota Kupang Sabtu pekan lalu menyebutkan, santunan duka pada era Jeriko juga mengalami kenaikan sebesar Rp1 juta dari sebelumnya Rp2,5 juta menjadi Rp3,5 juta.

Totan santunan yang diberikan kepada ahli waris pada tahun 2021 sebanyak 528 orang itu berdasarkan keterangan dari kelurahan.

Mantan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Kupang, Adrianus Talli dalam pertemuan dengan masyarakat Kelurahan Pasir Panjang pekan lalu menjelaskan, santunan duka di Pemkot Kupang masih berlanjut di era kepemimpinan Jeriko. Bahkan masih dilanjutkan sampai hari ini.

Ia menegaskan, dirinya mengetahui secara persis pelaksanaan program tersebut. Pasalnya, program yang sebelumnya ditangani Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) itu ikut dibahas di Badan Anggaran. Saat ini program ini sudah ditangani Badan Keuangan Daerah sesuai rekomendasi BPK.

“Jadi uang duka itu tidak hilang, tapi dialihkan programnya dari Dukcapil ke Badan Keuangan. Informasi yang bilang uang duka tidak ada itu hoaks, karena buktinya sampai sekarang masih tetap ada,” kata Adrianus.

Oesapa dan Oebobo Terbanyak Dapat Santunan

Penyaluran santunan duka pada tahun anggaran 2021 didasarkan pada Peraturan Wali Kota Kupang Nomor 14 tahun 2021. Dalam pasal 4 Perwali tersebut disebutkan jumlah santunan sebesar Rp3.500.000. Perwali itu ditandatangani Wali Kota, Jefri Riwu Kore pada 11 Mei 2021.

Berdasarkan data Badan Keuangan Daerah, total penerima santunan pada tahun anggaran 2021 sebanyak 528 orang tersebut tersebar di enam kecamatan. Kelurahan yang paling banyak jumlah penerima santunan duka adalah Oesapa 31 orang dan Oebobo 30 orang.

Berikut data lengkap sebaran penerima santunan duka Pemkot Kupang tahun anggaran 2021:

Kecamatan Kelapa Lima: 69 orang

  1. Kelapa Lima: 20 orang
  2. Oesapa: 31 orang
  3. Oesapa Barat: 9 orang
  4. Oesapa Selatan: 1 orang
  5. Lasiana: 8 orang

Kecamatan Maulafa: 102 orang

  1. Maulafa: 14 orang
  2. Kolhua: 14 orang
  3. Belo: 3 orang
  4. Fatukoa: 6 orang
  5. Sikumana: 19 orang
  6. Naikolan: 12 orang
  7. Oepura: 23 orang
  8. Naimata: 9 orang
  9. Penfui: 2 orang

Kecamatan Oebobo: 101 orang

  1. Oetete: 18 orang
  2. Oebobo: 30 orang
  3. Oebufu: 11 orang
  4. Fatululi: 14 orang
  5. TDM: 5 orang
  6. Kayu Putih: 8 orang
  7. Liliba: 15 orang

Kecamatan Alak: 103 orang

  1. Alak: 10 orang
  2. Batuplat: 6 orang
  3. Fatufeto: 9 orang
  4. Mantasi: 3 orang
  5. Manulai II: 2 orang
  6. Manutapen: 8 orang
  7. Naioni: 5 orang
  8. Namosain: 27 orang
  9. Nunbaun Delha: 6 orang
  10. Nunbaun Sabu: 10 orang
  11. Nunhila: 8 orang
  12. Penkase Oeleta: 9 orang

Kecamatan Kota Lama: 75 orang

  1. Oeba: 4 orang
  2. Merdeka: 5 orang
  3. Bonipoi: 7 orang
  4. Airmata: 14 orang
  5. Lai Lai Bissi Kopan (LLBK): 2 orang
  6. Solor: 11 orang
  7. Tode Kisar: 2 orang
  8. Fatubesi: 12 orang
  9. Nefonaek: 5 orang
  10. Pasir Panjang: 13 orang

Kecamatan Kota Raja: 78 orang

  1. Naikoten I: 17 orang
  2. Naikoten II: 2 orang
  3. Nunleu: 12 orang
  4. Airnona: 12 orang
  5. Bakunase: 8 orang
  6. Bakunase II: 5 orang
  7. Fontein: 9 orang
  8. Kuanino: 13 orang***