KUPANG, BERANDAWARGA.COM— Kota Kupang siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan Festival Forum Kawasan Timur Indonesia (KTI) IX.
Kepastian tersebut disampaikan Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh saat menerima audiens perwakilan dari Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) dan pejabat dari Bappelitbangda Provinsi NTT, Selasa (14/3/2023).
Pertemuan dimaksudkan untuk meminta kesediaan Pemkot Kupang menjadi tuan rumah pada kegiatan dimaksud.
George menyambut baik tawaran tersebut dan siap memberikan dukungan. Menurutnya semakin banyak even yang digelar di Kota Kupang semakin baik.
“Selain untuk promosi seni dan budaya, juga dapat mendorong pertumbuhan UMKM yang ada di kota ini,” kata George.
Ia menyampaikan, Pemkot Kupang akan menghidupkan kalender even di tiap- tiap kelurahan. Selain untuk menumbuhkan kecintaan warga pada seni dan budaya serta olahraga, juga sekaligus menarik kunjungan wisatawan dari luar daerah.
George juga mengaku tertarik dengan panggung inspirasi yang menampilkan praktik cerdas terpilih yang menjadi acara utama festival tersebut. Perangkat daerah di lingkup Kota Kupang perlu memanfaatkan peluang tersebut untuk mempelajari karya cerdas yang dipresentasi sehingga dapat diadopsi atau direplikasi kembali di Kota Kupang serta menjadi input untuk merumuskan kegiatan, misalnya soal pengolahan sampah dan sistem perencana pembangunan.
Mengenai persiapan menjadi tuan rumah, George minta kepada Bappeda Kota Kupang untuk membangun koordinasi dan komunikasi dengan Yayasan BaKTI sebagai sekretariat Forum KTI sejak jauh hari, serta membuat daftar hal- hal yang perlu disiapkan untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
“Pemkot Kupang akan menggandeng sanggar- sanggar budaya serta paguyuban etnis dari 12 provinsi di Indonesia Timur yang ada di Kota Kupang untuk memeriahkan acara malam budaya,” papar George.
Perwakilan Yayasan BaKTI, Ita Ibnu menjelaskan, Festival Forum KTI IX akan berlangsung selama dua hari pada 26-27 Juli 2023. Diperkirakan akan hadir 1.000 orang peserta yang merupakan perwakilan dari prominent figure pemerintah nasional dan daerah, mitra pembangunan internasional dan nasional, organisasi non-pemerintah, akademisi, sektor swasta, pemuda, petani, nelayan, masyarakat adat, profesional, jurnalis, mahasiswa dan pemerhati kawasan timur Indonesia.
Selain panggung inspirasi sebagai acara utama yang menghadirkan para praktisi praktik cerdas dari berbagai bidang dan daerah, mereka juga menggelar side events yang dapat menjadi ajang untuk menampilkan inovasi baru dari berbagai aktivitas pembangunan yang berhasil menjawab berbagai tantangan pembangunan. Pada hari kedua akan diadakan malam budaya yang akan menampilkan pementasan budaya dari NTT, khususnya Kota Kupang.
Dalam festival ini peserta dapat mempelajari dan menyerap praktik baru yang memungkinkan mereka bekerja lebih efektif dan sukses. Dalam festival KTI kali ini Yayasan BaKTI juga akan berkolaborasi dengan Pemerintah NTT untuk menyelenggarakan “local champion incubator”, program khusus mempersiapkan 12 anak muda dari desa-desa di NTT untuk menjadi penggerak perubahan sosial di lingkungannya.
“Kolaborasi dan inovasi untuk pembangunan berkelanjutan menjadi fokus utama yang akan mewarnai seluruh proses tukar pengetahuan dalam Festival Forum KTI 2023 nanti,” papar Ita.(BW//**/red)