Yohanes mengatakan, dalam hal perekrutan karyawan pun dilakukan secara profesional dan mengedepankan kompetensi, tak ada kolusi dan nepotisme. Jika KSP Swasti Sari dari dalam dirinya sudah bersih, diyakini orang akan tertarik dan berinvestasi.
Salah satu buktinya, di tengah wabah pandemi covid-19, jumlah anggota baru pada tahun buku 2020 sebanyak 30.000 orang dengan penambahan kekayaan aset kurang lebih Rp200 miliar.
Ketahanan likuiditas sebesar 17- 18 persen dari total aset dan analisa kesehatan yang menempatka Swasti Sari berada pada posisi 79 persen, membuat Swasti Sari tetap eksis.
Sementara itu untuk hari esok, lanjut Yohanes, akan meningkatkan SDM pengurus, manajemen dan staf melalui pelatihan dan pendidikan.
Selain itu melakukan ekspansi hingga mencapai 12 provinsi. Sedangkan untuk unit usaha, akan ditambah satu lagi dari yang ada saat ini yakni Kopdit Swasti Sari dan Swasti Sari Mart.//(berandawarga.com/Red)