Linus Lusi Tekankan Pentingnya Kerja Sama Atasi Stunting

oleh -12 views
oleh

KUPANG, BERANDA-WARGA.COM— Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi menekankan pentingnya kerja sama semua pihak dalam mengatasi isu sampah dan stunting.

“Saat ini angka stunting mencapai 4.086 kasus, dan kami menargetkan penurunannya menjadi 2.000 pada Februari 2024. Kami juga mengimbau jemaat untuk terus menjaga kebersihan sebagai bagian dari ibadah kita kepada Tuhan,” kata Linus pada acara perhadapan Pdt. Desiana Rondo-Effendy, pengutusan Pdt. Vivi M.J.T.I. Siar-Ballo, serta peletakan batu pertama pembangunan Gedung Serbaguna Jemaat Moria Liliba, Minggu (1/12/2024).

Acara yang berlangsung di Gedung Kebaktian Jemaat Moria Liliba itu sekaligus menandai dimulainya Minggu Adventus pertama menjelang Natal 2024.

Linus juga menekankan pentingnya peran gereja dalam mendukung pembangunan Kota Kupang, termasuk dalam isu- isu strategis seperti toleransi, pendidikan, dan lingkungan.

“Kami hadir untuk memberikan dukungan penuh kepada jemaat GMIT Moria Liliba. Khusus pembangunan gedung serbaguna Moria Liliba akan mendapat alokasi bantuan pada tahun anggaran 2025. Kami percaya bahwa gedung ini akan menjadi simbol persekutuan dan pelayanan yang lebih luas,” ungkap Linus.

Pada kesempatan itu ia memberi apresiasi kepada jemaat yang turut menjaga keamanan selama proses Pilkada serentak.

Linus berharap semua pihak dapat mendukung Wakil Wali Kota terpilih, Serena Cosgrova Francis yang juga merupakan salah satu anggota jemaat Moria Liliba dalam membangun Kota Kupang yang lebih baik.

Terkait tantangan kota, Linus menyoroti pentingnya kerja sama semua pihak dalam mengatasi isu sampah dan stunting.

Memperkuat Persekutuan Jemaat

Ketua Panitia Pembangunan, Fary Djemy Franscis yang adalah Komisaris Utama PT ASABRI dalam kata hati mewakili Jemaat Moria Liliba menyampaikan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Kupang dan Bank NTT melalui program CSR.

Ia juga memberikan penghargaan kepada Pdt. Vivi atas dedikasinya selama empat tahun melayani Jemaat Moria Liliba, seraya menyambut hangat Pdt. Desiana yang akan memulai pelayanannya di jemaat tersebut.

“Kami percaya bahwa pembangunan Gedung Serbaguna ini akan memperkuat persekutuan jemaat sekaligus mendukung berbagai kegiatan pelayanan,” kata Fary.

Ketua Majelis Klasis Kota Kupang Timur, Pdt. Mercy Kapioru- Pattikawa dalam khotbahnya mengangkat tema sukacita dalam penantian Adventus. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan, doa, dan hidup sederhana sebagai bagian dari iman Kristen.

“Hidup dalam penantian tidaklah mudah. Tetapi sebagai orang percaya, kita harus tetap bersukacita karena kita memiliki Tuhan Yesus sebagai sumber pengharapan,” ujar Pdt. Mercy.

Tinggalkan Dinamika Politik

Wakil Ketua Sinode GMIT, Pdt. Saneb E. Blegur dalam suara gembala Sinode GMIT yang dibacakannya, mengajak jemaat untuk meninggalkan dinamika politik yang lalu dan membuka lembaran baru dalam membangun gereja dan masyarakat.

“Pembangunan Gedung Serbaguna ini adalah simbol persekutuan yang akan mempersatukan jemaat untuk melayani dengan lebih baik. Kami juga mengingatkan pentingnya rekonsiliasi dan menjaga lingkungan sebagai wujud nyata iman kita,” tegas Pdt. Saneb.

Dalam acara ini, turut dibacakan surat keputusan Sinode GMIT yang mengatur mutasi pendeta, antara lain Surat Keputusan (SK) nomor 1131/SK/MS-GMIT/P/2024 yang menetapkan Pdt. Vivi M.J.T.I. Siar-Ballo, untuk bertugas di jemaat sekaligus menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Jemaat Maranatha Oebufu dan SK nomor 1133/SK/MS-GMIT/P/2024 yang mengangkat Pdt. Desiana Rondo-Effendy sebagai Wakil Ketua Majelis Jemaat Moria Liliba.

Dalam kesempatan itu juga dilaksanakan serah terima jabatan Ketua Majelis Jemaat Moria Liliba dari Pendeta Vivi Ballo kepada Pendeta Elisabeth Djara.

Acara ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima jabatan Ketua Majelis Jemaat Moria Liliba dari Pdt. Vivi kepada Pdt. Elisabeth Djara.

Rangkaian acara diakhiri dengan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Serbaguna Moria Liliba yang melibatkan para pendeta, tamu undangan dan tokoh gereja yang hadir. Aula Serbaguna Moria Liliba nantinya diharapkan menjadi pusat berbagai kegiatan gerejawi dan sosial yang bermanfaat bagi jemaat dan masyarakat sekitar.

Kegiatan tersebut dihadiri berbagai tokoh penting, di antaranya Ketua DPRD Provinsi NTT, Emilia Julia Nomleni, Kepala Biro Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi yang hadir mewakili Gubernur NTT, Doris Alexander Rihi, Wakil Wali Kota Kupang terpilih periode 2024–2029, Serena Cosgrova Franscies, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Kupang, Yanuar Dally, Kepala Divisi CSR BPD NTT, Yuan Taneo dan tokoh jemaat, George M. Hadjoh. Hadir pula para pendeta emeritus, para tokoh jemaat lainnya, dan segenap jemaat GMIT baik dari Gereja Moria Liliba maupun Gereja Maranatha Oebufu Klasis Kota Kupang Timur. (bw//***)