KUPANG, BERANDA-WARGA-COM— Media massa baik cetak, elektronik, maupun siber akan menghadapi tiga tantangan besar di masa depan yakni keadilan, kompetensi, dan kesejahteraan.
Bakal Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Xaverius Lara Aba pada acara temu media yang dikemas dalam gala dinner mengatakan, kerja- kerja jurnalistik selalu diperhadapkan pada dua aspek, yakni netralitas dan independensi.
Tentunya sebagai seorang jurnalis, senantiasa mengalami transformasi terkait kondisi dimaksud, dimana di satu sisi media membutuhkan kesejahteraan tapi di pihak lain dituntut adanya sebuah kompetensi yang memadai.
“Jika aspek ini diabaikan, bisa berdampak pada aspek netralitas dan independensi seorang pekerja media,” kata Frans.
Mantan jurnalis desk polkam di era Gubernur Herman Musakabe ini mengajak media dan para jurnalis untuk sama- sama melihat ke depan soal keadilan, kompetensi, dan kesejahteraan. Karena ketiga aspek ini merupakan sebuah tantangan ke depan yang perlu dicari solusi terbaik untuk mengatasinya.
“Saya punya obsesi dan mimpi untuk kebersamaan ini. Sehingga saat kita bicara, tidak dimaknai sebagai aksi adu domba,” tandas Frans.
Dosen Universitas Katolik Atma Jaya ini menyatakan, mimpi dan obsesi tersebut merupakan langkah awal yang menjadi perhatiannya. Ini bukan soal menjadi gubernur atau tidak, tapi sebuah tantangan yang perlu dituntaskan.
“Marwah kita bukan soal uang, tapi kekuatan informasi. Kompetensi, keadilan dan kesejahteraan merupakan tiga aspek yang perlu kita perhatikan,” tegas Frans.
Ia menyampaikan, untuk maju dalam bursa pilkada gubernur NTT 27 November 2024, dirinya sudah bergerak sejak April 2023.
Dalam rentang waktu sekitar setahun itu, ia mendaku tidak berjalan sendiri tapi bersama media. Sebagai bentuk penghargaan atas kebersamaan itu, Frans menyerahkan plakat kepada pimpinan organisasi media yakni PWI, IJTI, dan AJI.
“Saya maju bukan asal maju tapi berbasis data dan realita yang kemudian dikemas melalui program, visi dan misi,” terang Frans. (tan/BW)