KUPANG, BERANDAWARGA.COM—Setelah bunga sepe (flamboyan) resmi ditetapkan menjadi motif tenunan milik Kota Kupang, motif sepe untuk pertama kalinya hadir di publik pada Festival Exotic Tenun yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI).
Kegiatan yang terpusat di Gedung Dekranasda Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu diselenggarakan BI bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTT.
Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore ketika menghadiri pembukaan festival, Senin (22/3) menyampaikan terima kasih karena telah melibatkan Pemerintah dan Dekranasda Kota Kupang dalam kegiatan tersebut.
Dirinya mengapresiasi BI yang telah memberikan kontribusi nyata dalam membangun Kota Kupang dengan menghidupkan aktivitas penenun di NTT, apalagi saat ini BI sedang membangun gedung untuk membantu para penenun, yang terletak di Kelurahan Penkase Oeleta.
“Ada satu gedung yang sementara dibangun BI untuk membantu saudara-saudara kita yang tentunya akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat,” kata Jefri.
Menurutnya, kalau dulu pembuatannya lama dan harganya tidak terjangkau, gedung inilah yang akan menjadi wadah pembuatan dan promosi tenun sepe asli Kota Kupang nantinya.
Ia menyampaikan, selama ini Kota Kupang belum mempunyai ikon tertentu, sebagaimana sudah ada di daerah lain perti Rote dan Sabu. Berkat kreativitas Dekranasda Kota Kupang didukung BI, akhirnya terciptalah tenun motif sepe khas Kota Kupang.
“Motif baru ini akan ditenun di Kota Kupang, dan memakai bahan alami untuk pewarna,” papar Jefri.
Ia meyakini, melalui festival ini, masyarakat Indonesia bahkan dunia dapat mengenal ikon baru kebanggaan Kota Kupang.
“Sekarang kalau orang mau ke Kupang, orang bisa membawa pulang tenun sepe sebagai suvenir selain yang sudah ada lainnya, ini yang akan terus kita promosikan,” ujar Jefri.
Pada kesempatan itu ia mengatakan, Pemerintah Kota Kupang rencananya akan turut serta dalam pameran Bangga Buatan Indonesia di Labuan Bajo, Manggarai Barat, walau motif sepe baru mendapat HKI.
“Ini sesuatu yang akan terus mendorong dan membangkitkan semangat kami, untuk terus mempromosikan tenun sepe ke luar Kota Kupang,” janji Jefri.
Target Penjualan Rp1,2 Miliar
Kepala BI Perwakilan NTT, I Nyoman A. Atmaja mengatakan, target penjualan tenun NTT berkisar Rp1,2 miliar.
“Mudah- mudahan dengan banyaknya promosi, terjadinya penjualan secara online,” kata Nyoman.
Caranya gampang, tinggal klik www.exotenunfes.com, bisa langsung pilih produknya, dan ketika memilih produk, sudah langsung terhubung dengan shopee sebagai e-commerce tempat terjadinya transaksi.
Sementara itu, jika ada yang mau membelinya secara offline, bisa langsung datang membelinya di Gedung Dekranasda Provinsi NTT dan beberapa Dekranasda kota/kabupaten lainnya di NTT.
Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka melestarikan dan menguatkan identitas tenun NTT sebagai salah satu warisan budaya Indonesia serta mendukung program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Karya Kreativitas Indonesia (KKI) BI bersama Dekranasda NTT. (berandawarga.com//**/red)