RUTENG, BERANDA-WARGA.COM— Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu atau paket SIAGA menggelar kampanye Kabupaten Manggarai pada hari pertama masa kampanye.
Salah satu titik yang dipilih sebagai tempat kampanye adalah Kampung Wangkung, Desa Pong Murung.
Dalam acara tatap muka dengan paket SIAGA, ratusan warga yang hadir bersorak menggemakan istilah “Tepo,” yang menggambarkan harapan akan kemenangan telak dalam pemilihan mendatang.
Istilah “Tepo” berasal dari budaya Manggarai yang sering digunakan dalam permainan kartu. Istilah ini menandakan suatu kemenangan yang sangat mencolok dan kini diadaptasi sebagai simbol optimisme untuk pasangan SIAGA.
Momen tersebut dipicu orasi politik Calon Wakil Gubernur, Adrianus Garu (Andre) yang menekankan pentingnya keseimbangan representasi wilayah dan suku yang berbeda dalam Pilgub NTT. Paket SIAGA merupakan komposisi paslon yang mencerminkan keberagaman NTT.
“Pak Simon adalah satu- satunya calon gubernur dari pulau Timor yang berasal dari daerah dengan jumlah pemilih yang signifikan. Di sisi lain, saya adalah representasi dari Manggarai Raya yang memiliki populasi pemilih terbesar,” kata Andre dihadapan ratusan massa pendukung, Rabu (25/9/2024) malam.
Pernyataan Andre ini disambut meriah masyarakat yang langsung meneriakkan ‘Tepo!’ sebagai bentuk dukungan terhadap paslon. Sorakan ini menciptakan atmosfer hangat dan penuh antusiasme, menghangatkan suasana malam itu di Manggarai.
Servas Babur, seorang tokoh muda setempat menjelaskan makna ‘Tepo.’
“Istilah ini muncul dalam konteks permainan kartu dimana kemenangan telak selalu disebut ‘Tepo’. Hari ini, masyarakat di sini yakin bahwa paket SIAGA akan meraih kemenangan yang sama, yang kami sebut dengan Tepo,” ujar Servas.
Dengan demikian, istilah ‘Tepo’ bukan hanya sekadar jargon politik, tetapi juga mencerminkan harapan dan semangat kolektif masyarakat Manggarai.(bw//***)