BAJAWA, BERANDAWARGA.COM— Denyut jantung seakan bergejolak melihat realita angka stunting yang masih tinggi di daerah ini, termasuk di Kabupaten Ngada.
Realita ini menggetarkan Patrianus Lali Wolo untuk melakukan tindakan konkret guna meretas angka stunting demi mewujudkan generasi masa depan yang lebih berkualitas.
Karena itu dalam rangkaian agenda kunjungan kerja dan tugas pengawasan sebagai anggota DPRD di Kabupaten Ngada pada 11- 14 Mei 2023, Patris melakukan kerja kemanusiaan pendampingan anak stunting pada wilayah kerja dua puskesmas di Kecamatan Bajawa sebanyak 140 anak.
Kedua puskesmas dimaksud yakni Puskesmas Kota Bajawa yang melayani tujuh kelurahan dan satu desa dengan 60 anak stunting, serta Puskesmas Wolowio yang melayani tiga desa dengan 80 anak stunting.
“Kerja kemanusiaan ini sebagai bentuk gotong royong untuk percepatan penyelesaian stunting pada 11 desa/kelurahan di Kecamatan Bajawa,” kata Patris dalam keterangannya, Sabtu (13/5/2023).
Bendahara DPD PDI Perjuangan ini menyampaikan, setiap anak mendapatkan 30 butir telur ayam, 625 bibit hortikultura, dan uang susu Rp100.000.
Selain itu, kader posyandu, bidan dan tenaga kesehatan (nakes) berjumlah 107 orang serta perangkat desa juga mendapatkan telur ayam masing- masing 30 butir.
“Ini hanya sedikit saja yang diberikan semoga bermanfaat,” harap Patris.
Wakil Ketua Komisi II DPRD NTT ini menyebutkan, jumlah peserta yang hadir pada kegiatan kunjungan kerja di dua puskesmas tersebut sebanyak 110 orang yang terdiri dari kader posyandu, para lurah dan kades, nakes serta Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada.
Jumlah telur ayam yang disalurkan pada 11 kelurahan/ desa ini sebanyak 12.240 butir, uang susu Rp14 juta, dan 112.500 bibit sayur- sayuran.
Pada kesempatan itu ia juga menawarkan beberapa gagasan membangun daerah dari desa.
Selain itu memaparkan tentang Program Pekarangan Tri Fungsi (Pro PATRIS). Program ini adalah implementasi untuk menolong ibu- ibu dalam keberlanjutan ketersediaan pangan bagi anak dan keluarga. Pro PATRIS hortikultura terintegrasi dengan ayam kampung dan ayam petelur untuk kemandirian ekonomi rumah tangga.
“Ibu dan bapak sekalian, mari kita tetap semangat untuk lakukan semua ini demi generasi masa depan kita yang lebih berkualitas,” ajak Patris.
Ia menambahkan, dirinya juga mengajak dan menginstruksikan agar semua kader PDI Perjuangan se- Kabupaten Ngada untuk terus melakukan advokasi kerja kemanusiaan.
Wujud Kolaborasi dengan Pemerintah
Kepala UPTD Puskeamas Kota Bajawa dan Puskesmas Wolowio, dokter Kris menyampaikan terima kasih atas perbuatan kasih Patris bagi anak- anak generasi masa depan bangsa yang lebih berkualitas.
“Ini wujud kolaborasi dengan pemerintah untuk percepatan penyelesaian persoalan kemanusiaan,” ujar Kris.
Ia menambahkan, semua nakes, kader posyandu, orang tua anak stunting, para lurah dan kepala desa serta Dinas Kesehatan sepakat dan berkomitmen menolak stunting.
Kepala Desa Beiwali, Gusti juga menyampaikan terima kasih kepada Patris yang telah melakukan kegiatan advokasi anak stunting bagi masyarakat desa.
“Kami harap Pak Patris dan keluarga selalu sehat dan sukses,” imbuh Gusti.
Dalam kegiatan itu, Patris didampingi anggota DPRD Ngada dari Fraksi PDI Perjuangan, Fredi Pati Wasi, Bendahara PDI Perjuangan Ngada dan pengurus serta kader PDI Perjuangan Ngada.(BW//**/tan)