SOA, BERANDAWARGA.COM— Patrianus Lali Wolo menjalankan dua kegiatan pada moment yang sama yakni menyerap aspirasi masyarakat sambil menyalurkan aksi kemanusiaan yang tersebar di 16 desa pada dua kecamatan di Kabupaten Ngada, Provinisi Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangkaian pelaksanaan reses masa sidang II Tahun Sidang 2022/2023. Masa reses ini untuk menyerap aspirasi dan menyampaikan program kegiatan APBD NTT Tahun Anggaran 2023.
Masa reses kali ini difokuskan pada 15 desa di Kecamatan Soa, dan satu desa di Kecamatan Golewa Barat.
Hadir dalam kegiatan ini, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ngada, Aloysius Soa, para kepala desa, 130 orang tenaga medis dari dua puskesmas, 120 orang kader posyandu, 125 orang tua dari anak stunting, 11 ibu hamil KEK, tokoh masyarkat, tokoh pemuda, kepala BPP Turawuda , Kapolsek dan Babinsa Soa, pengurus PDI Perjuangan dari DPC Ngada dan PAC Ranting Kecamatan Soa dan Batara serta kader partai.
Dalam pertemuan dengan warga setempat, Patris mendengar aspirasi terkait usulan pebaikan irigasi, masalah pelayanan dokumen untuk pengeluaran ternak sapi keluar dari Ngada, pendidikan, dan kesehatan.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD NTT ini menyampaikan program kegiatan yang akan dibiayai APBD NTT Tahun Anggaran 2023.
24 Posyandu
Pada kesempatan yang sama, politisi PDI Perjuangan ini melakukan kerja kemanusiaan dengan membatu anak stunting yang tersebar di 24 posyandu pada dua puskesmas di wilayah Soa yakni Puskesmas Waepana yang mencakup 12 posyandu di delapan desa dan Puskesmas Soa yang mencakup 12 posyandu di delapan desa.
Enam belas desa yang mendapat sentuhan kemanusiaan dimaksud sebagai berikut, Waepana, Waepana 1, Masu Meli, Ngabheo, Libunio, Seso, Piga 1, Piga, Loa, Bogoboa, Lokaweka, Tarawaja, Tarawali, Masu Kedhi, Mengeruda, dan Sobo I.
Setiap anak stunting mendapat 30 butir telur, 50 bibit terung, 2.500 bayam dan 500 bibit sawi, serta uang susu sebesar Rp100.000.
“Kerja kemanusiaan ini sebagai bentuk gotong royong untuk percepatan penyelesaian stunting demi generasi masa depan kita yang lebih berkualitas,” kata Patris.
Tidak hanya anak stunting, setiap kader posyandu di wilayah kerja dua puskesmas itu juga mendapat bantuan 30 butir telur ayam dan uang saku Rp50.000.
Bahkan semua tenaga medis di Puskesmas Waepana dan Puskesmas Soa juga mendapat bantuan 30 butir telur ayam. Selain itu 60 butir telur ayam masing- masing untuk kantor camat Soa, Polsek, dan Babinsa.
Selain menyalurkan aksi kemanusiaan, Partis juga menawarkan Program Pekarangan Tri Fungsi atau disingkat Pro PATRIS kepada seluruh peserta yang hadir.
“Ibu- ibu orangtua anak stunting sangat tertarik dengan program ini apalagi terintegrasi dengan ternak ayam kampung petelur dan ternak babi. Semoga aksi yang dilaksanakan ini bermanfaat untuk kita semua,” harap Patris.
Bendahara DPD PDI Perjuangan NTT ini mengajak semua kader partai lambang banteng mulut putih di Kabupaten Ngada untuk melakukan kegiatan yang sama pada tiap wilayahnya.
”Ini instruksi partai, jadi wajib untuk kita laksanakan semata- mata demi kemanusiaan,” tandas Patris.
Sesuai Kebutuhan Masyarakat
Kepala Desa Tarawaja, Albert Meo memberi apresiasi dan terima kasih kepada Patris karena apa yang dilakukannya sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat sembari mengajak rakyat untuk mandiri dan berdikari secara ekonomi.
Senada disampaikan Ketua BPD Desa Tarawaja. Menurutnya, apa yang dilakukan Patris sebagai bukti bahwa beliau adalah seorang politisi yang berpihak pada orang kecil, tahu apa yang dibutuhkan rakyat, serta datang lihat dan berbuat.
“Ini sangat cocok dengan Pak Patris katakan dalam motonya, Berbuat Hal Kecil Untuk Perubahan Bagi Sesama,” tegasnya.
Kepala Puskesmas Waepana, Eti Kromen juga menyampaikan termakasih atas kebaikan hati dan perbuatan kasi bagi sesame yang dilakukan Patris. Ini bukan soal jumlah tetapi maknanya yang paling bernilai.
Untuk diketahui, dalam aksi kemanusiaan yang dilaksanakan di 16 desa tersebut, Patris menyalurkan 11.700 butir telur ayam, 5.000 pcs bibit terung , 25.000 pcs bibit sawi, dan 50.000 pcs bayam. (BW//**/tan)