KUPANG, BERANDA-WARGA.COM— Pendeta (Pdt.) Mell Atock mengungkapkan calon Gubernur nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi (SPK) adalah sosok pemimpin yang memiliki kerendahan hati.
Hal ini terungkap ketika SPK bertandang ke kediaman Pdt. Mell Atock di Fatukoa, Kota Kupang, Rabu (9/10/2024) sekitar pukul 06.00 Wita.
Momen pertemuan ini untuk sowan sekaligus berdiskusi mengenai pelayanan kemasyarakatan dari kacamata rohaniwan. SPK sangat membutuhkan masukan- masukan dari berbagai kalangan, termasuk tokoh agama.
“Penting bagi saya untuk datang dan bertukar pikiran dengan bapak Pendeta Mell mengenai banyak hal. Saya menemukan banyak masalah yang tidak bisa diselesaikan sendiri oleh pemerintah, butuh sinergi dan kolaborasi dengan semua, termasuk tokoh agama,” ungkap SPK.
Pada kesempatan itu SPK juga mengisahkan sejumlah perjalanan imannya baik itu dalam urusan pendidikan, karier di TNI maupun dalam berrelasi.
Dalam diskusi yang berlangsung hingga sejam lebih itu, Pdt. Mell Atock sangat setuju dengan beberapa pikiran bernas serta terobosan yang dilakukan SPK selama masih aktif di TNI maupun setelah terjun ke dunia politik.
“Bagi kami kunjungan ini sebuah kehormatan dan saya bersama keluarga berterimakasih. Kami melihat Pak Simon ini menunjukkan keteladanan yang baik, yakni beliau memiliki kerendahan hati, mau datang dan berkunjung ke rumah pelayan serta minta untuk didoakan. Ini luar biasa. Seorang pemimpin yang punya hati yang lapang,” ujar Pdt Mell Atock.
Lebih lanjut ia menyampaikan, pastori juga menjadi tempat pelayanan bagi semua, termasuk figur seperti seorang SPK yang sedang mempersiapkan diri masuk dalam tahapan- tahapan sulit di Pilkada Gubernur NTT 27 November 2024.
“Sekali lagi terima kasih dan kami berpesan agar terus rendah hati, lebih rajin mendengar orang lain. Saya menyarankan agar bapak sering- seringlah membaca Alkitab. Bila perlu diwajibkan, karena disitulah moment Tuhan berbicara dengan kita,”pesan Pdt Mell Atock didampingi isteri, Pdt Ivon Atock- Hormu.
SPK juga diingatkan untuk terus berkomunikasi dengan semua orang untuk mendengar masukan. Juga diminta agar ke depan pemerintah menghormati Sabat sebagai hari perhentian Tuhan dari seluruh pekerjaan-Nya.
“Jadi ke depan tolong kalau ada acara- acara pemerintah, baiknya digeser ke hari lainnya dan jangan hari Minggu. Saya yakin Pak Simon sangat memahaminya,” pinta Pdt. Mell Atock.
Pertemuan itu ditandai dengan doa syukur dan berkat atas perkenanan Tuhan yang sudah menyertai perjuangan SPK dan wakilnya Adrianus Garu.
Usai didoakan, kepada wartawan, sosok yang mengusung tagline SIAGA ini menegaskan “Perjuangan ini membutuhkan dukungan doa dari semua.
“Kami akan mampu berjalan apabila ada topangan doa dari semua,” ungkap SPK.(bw//***)