Pemerintah Kota Kupang Target 95 Persen Anak Diimunisi

oleh -44 views
oleh
Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy Priestley Funay sedang memberikan imunisasi polio kepada salah seorang anak di Gereja Kharisma Kelurahan Bello, Selasa (23/7/2024)

KUPANG, BERANDA-WARGA.COM— Pemerintah Kota Kupang menargetkan, 95 persen anak di Kota Kupang diimunisasi agar tercapai herd imunity terhadap penyakit polio.

Hal ini disampaikan Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy Priestley Funay ketika membuka sekaligus mencanangkan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Kota Kupang bertempat di Gereja Kharisma Kelurahan Bello, Selasa (23/7/2024).

Fahren menjelaskan, polio disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen yang patut diwaspadai. Meskipun Indonesia telah berhasil menerima sertifikat bebas polio pada 2014 lalu, langkah preventif perlu dilakukan mengingat di beberapa daerah sudah ditemukan kembali kasus polio.

“Saya berharap melalui pekan imunisasi yang akan kita laksanakan mulai hari ini, semua anak usia 0 hingga 7 tahun di Kota Kupang bisa tervaksinasi. Target kita minimal 95 persen anak di Kota Kupang diimunisasi agar tercapai herd imunity terhadap penyakit polio. Saya mengajak seluruh stakeholder, lembaga lintas agama, sekolah- sekolah, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat dan berkontribusi mensukseskan pekan imunisasi polio di Kota Kupang,” pinta Fahren.

Ia menyampaikan, telah menginstruksikan kepada para camat, lurah, RT dan RW se-Kota Kupang untuk berpartisipasi aktif, turun langsung mengimbau semua warga untuk membawa putra putri maupun kerabatnya yang berusia 0 hingga 7 tahun, ke pos- pos pelayanan imunisasi, baik di puskesmas, posyandu maupun sekolah agar anaknya terhindar dari polio.

Fahren juga mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya orang tua untuk manfaatkan kesempatan PIN polio ini untuk melindungi anak- anak dari ancaman penyakit polio serta pastikan setiap anak mendapatkan imunisasi lengkap dan tepat waktu.

“Selain melakukan tindakan preventif pada polio, mengurangi angka stunting di Kota Kupang juga harus menjadi perhatian serius dinas terkait bersama masyarakat,” tandas Fahren mengingatkan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati dalam laporannya mengatakan, bersama 27 provinsi lainnya, saat ini melaksanakan pekan imunisasi polio sesuai rekomendasi WHO.

Hal tersebut dilakukan setelah adanya kasus luar biasa polio di Provinsi Aceh pada November 2022 yang diakibatkan oleh poliovirus tipe dua. Kasus serupa juga dilaporkan terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan sehingga status kejadian luar biasa polio ini belum dicabut.

Sementara itu, cakupan imunisasi rutin di Kota Kupang dari tahun 2020 hingga 2023 menunjukkan peningkatan, namun masih ada banyak anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap sesuai usia.

“Kali ini PIN polio akan dilaksanakan dalam dua tahap yakni tahap pertama pada 23- 29 Juli 2024 dan tahap kedua pada 6- 13 Agustus 2024 bertempat di seluruh Puskesmas dan Pos PIN Polio di Kota Kupang,” terang Retnowati.

Ia menjelaskan, virus polio merupakan ancaman serius yang menyerang saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan hingga kematian. Virus polio masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan bersumber dari air atau makanan yang telah terkontaminasi dengan tinja dari orang yang terinfeksi.

Gejala awal polio meliputi demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan leher, dan nyeri di tungkai, yang biasanya muncul 7 sampai 10 hari setelah terinfeksi. Namun, gejala ini juga bisa muncul dalam rentang waktu 4 hingga 35 hari.(BW//***)