KUPANG, BERANDAWARGA.COM— Pemerintah Kota Kupang dan Undana Kupang menjalin kerja sama mewujudkan kelurahan di Kota Kupang yang unggul dan berdampak.
Kesepakatan tersebut disampaikan dalam pertemuan antara Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh dengan Rektor Undana, Maxs U. E. Sanam di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Kupang, Kamis (12/1/2023).
George menyampaikan, pertemuan ini merupakan momentum bersejarah bagi Kota Kupang. Pasalnya, Rektor Undana hadir dengan kekuatan penuh bersama seluruh jajaran membawa model pembangunan baru yang didasari inovasi dan kreativitas, lewat kerja-kerja kolaborasi menjadikan kelurahan di Kota Kupang unggul dan berdampak.
Ia meyakini, lembaga pendidikan perguruan tinggi seperti Undana dengan 35.000 mahasiswa, 886 dosen dan 458 tenaga pendidik yang tersebar di 57 program studi akan menjadi penopang utama bagi pemerintah dalam membangun daerah ini.
“Seluruh persoalan di masyarakat harusnya melalui kajian dan riset oleh akademisi, baru kemudian dirumuskan program untuk menyelesaikan persoalan tersebut,” kata George.
Ia mengungkapkan, dengan kerja sama ini, ke depan enam camat, 51 lurah bersama 386 RW dan 1.339 RT akan menjadi mitra perguruan tinggi termasuk Undana.
Saling Membuka Diri
Lebih lanjut George menyatakan, pertemuan ini merupakan kesempatan saling membuka diri untuk berkolaborasi. Pimpinan perangkat daerah, para camat dan lurah diminta untuk membangun komunikasi teknis dengan para akademisi dari Undana tanpa ada sekat.
Sementara itu, pihak Undana diminta agar pengawalan ini bisa berlangsung selama tiga tahun hingga masing-masing kelurahan menemukan potensi unggulannya yang menjadi ciri khas untuk dikembangkan.
“Metode ini akan menjadi pola pendekatan pembangunan yang direplikasi kabupaten lain di NTT,” ungkap George.
Pada kesempatan ituio ia juga mengajak Undana sebagai bagian dari Kota Kupang untuk terlibat dalam program-program prioritas Pemkot Kupang, seperti penanganan stunting dan pengendalian inflasi. Saat ini Pemkot Kupang telah menginventaris kurang lebih 1.000 ha lahan kosong, baik milik pemerintah, milik swasta maupun perorangan yang akan digarap untuk ditanami kelor, sorgum serta tanaman hortikultura seperti cabai, bawang dan tomat yang sering menjadi pemicu inflasi.
Terkait hal ini diharapkan agar Undana dengan seluruh kekuatannya terlibat dalam program urban farming tersebut. Saat ini FKIP Undana juga sudah mulai kerja sama dengan Pemkot Kupang lewat program Lopo Pintar dan pembentukan klub Bahasa Inggris di sekolah- sekolah.
Refleksi Sambut HUT Undana
Rektor Undana, Maxs U. E. Sanam menjelaskan, dalam refleksi menyambut HUT Undana ke-60, lahir komitmen yang tertuang dalam tagline ‘Undana Berdampak’. Transformasi dari paradigma dan visi merdeka belajar yang dirilis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, menuntut Perguruan Tinggi untuk keluar dari kampus.
Menurutnya, pengetahuan dan keterampilan tidak lagi hanya didapat di ruang kuliah, laboratorium serta perpustakaan, tapi bisa juga didapat di mana saja, seperti di dunia industri, lingkungan kerja maupun di tengah masyarakat, tidak hanya bagi mahasiswa tapi juga para dosen.
“Atas dasar inilah pihak Undana ingin berkontribusi mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat dan yang menjadi pergumulan pemerintah daerah setempat,” ujar Maxs.
Diakuinya, selama ini implementasi tri dharma perguruan tinggi masih dilakukan secara parsial dan tidak terintegrasi. Dengan kerja sama ini mereka optimis jika semua terfokus pada satu lokasi, baik penelitian, magang maupun KKL mahasiswa tentu dampaknya akan luar biasa. Lewat kerja sama ini Undana ingin bermitra dengan Pemkot Kupang untuk mencoba mengidentifikasi persoalan yang terjadi di masyarakat, dengan strategi fokus pada causa prima atau pokok persoalannya dan mencoba berkontribusi untuk bersama mencari solusi. Diharapkan kerja sama ini dapat membawa kemajuan yang signifikan bagi Kota Kupang.
Wakil Rektor IV yang membidangi perencanaan, kerja sama dan sistem informasi Undana, Jefri S. Bale menambahkan, ada tiga hal yang akan diintervensi dalam kerja sama ini, yakni ketahanan pangan, pengembangan SDM dan UMKM, serta pengelolaan lingkungan, termasuk di dalamnya manajemen dan pengolahan sampah. Untuk tahap pertama, kerja sama ini akan fokus pada dua kelurahan yang ada di Kota Kupang, dengan kurun waktu pengawalan atau pendampingan selama dua hingga tiga tahun.(BW//**/tan)