KUPANG, BERANDAWARGA.COM— Pemerintah Kota Kupang meraih penghargaan sebagai Mitra Pengendalian Inflasi Terkolaboratif Kabupaten/Kota Non Indeks Harga Konsumen (IHK) Wilayah NTT, menyisihkan dua nominasi lainnya, yaitu Kabupaten Sikka dan Sumba Timur.
Penghargaan ini diberikan pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia dan Temu Responden 2022 bertempat di Auditorium Nemberala lantai III Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT, Rabu (30/11/2022).
Dalam acara tersebut BI Perwakilan NTT menganugerahkan sejumlah penghargaan kepada para stakeholder/mitra maupun responden dari berbagai kategori.
Penghargaan diserahkan Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Daerah NTT, Johanna Lisapaly dan diterima Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh.
George usai menerima penghargaan tersebut mengatakan, urban farming menjadi salah satu solusi pengendalian inflasi yang tengah diupayakan Pemerintah Kota Kupang.
“Kurang lebih 1.000 hektar lahan kosong di Kota Kupang sudah berhasil diidentifikasi dan siap untuk ditanami kelor, sorgum serta tanaman hortikultura. Bahkan Pemkot Kupang sudah mulai gerakan menanam di dua lahan kosong milik Pemkot di Kelurahan Naimata dan Naioni,” kata George.
Ia mendaku, kerja pemerintah tentunya membutuhkan peran serta semua stakeholder agar bersama-sama berkolaborasi untuk kesejahteraan masyarakat. Selain urban farming, seperti menanam kelor dan sorgum di sejumlah lahan kosong, Pemkot Kupang juga sudah mulai membangun komunikasi dan kerja sama dengan pemasok bahan- bahan kebutuhan pokok pemicu inflasi seperti telur dan ayam potong yang selama ini didatangkan dari luar NTT.
“Kerja sama juga dilakukan dengan daerah-daerah lain yang ada di daratan Timor yang selama ini memasok suplai barang kebutuhan pokok warga Kota Kupang. Kami juga sudah minta Dinas Perhubungan untuk mengintervensi kenaikan harga barang akibat kenaikan biaya transportasi, dengan memberikan subsidi kepada penyedia jasa angkutan barang-barang kebutuhan dari luar Kota Kupang, seperti mobil pick up,” ujar George.
Pemkot juga melakukan intervensi anggaran sebesar Rp10 miliar pada APBD Tahun 2023 untuk penanganan inflasi dan dampak sosial bagi masyarakat. Agar dapat mengendalikan inflasi, Pemkot Kupang telah dan akan terus melakukan langkah-langkah teknis, antara lain sidak pasar yang dilaksanakan setiap hari serta operasi pasar yang dilaksanakan masing-masing dua kali seminggu di kelurahan dan tempat-tempat ibadah.
“Langkah ini diambil guna menekan kenaikan harga beberapa komoditas serta menjaga ketersediaan barang kebutuhan pokok masyarakat dengan melibatkan Tim Satgas Pangan Provinsi NTT, unsur TNI Polri, pihak Bulog, Pelindo, Pertamina dan PT Angkasa Pura,” jelas George.
Sementara itu, Plt. Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, S. Donny H. Heatubun melaporkan, pada tahun 2022 ini, TPID Provinsi NTT dan TPID Kota Kupang terpilih menjadi salah satu nominasi TPID Provinsi dan TPID Kota Terbaik dalam seremoni TPID Awards.
Dia mengapresiasi seluruh upaya extra effort dan sinergi yang telah dilakukan bersama melalui TPID, baik provinsi maupun kabupaten/kota serta koordinasi seluruh stakeholder yang terlibat. Sinergi dan kolaborasi TPID telah diwujudkan melalui pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Pulau Flores dan Sumba, Gerakan Tanam Holtikultura di pekarangan rumah, pelaksanaan high level meeting secara berkala serta operasi dan sidak pasar dalam rangka menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.
“BI NTT 2022 merupakan ajang penghargaan yang diberikan BI Perwakilan Provinsi NTT kepada para stakeholder/mitra maupun responden terbaik yang telah berdedikasi dan berkontribusi nyata bersama Kantor Perwakilan BI Provinsi NTT dalam memajukan perekonomian di NTT,” kata Donny.
BI Anugerahkan Apresiasi Kepada 15 Nominasi
Dalam acara yang mengusung tema “Sinergi dan Inovasi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia Maju” tersebut, BI NTT menganugerahkan berbagai apresiasi tahun 2022 kepada 15 nominasi dengan lima pemenang kategori.
Kategori pertama, Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) Terbaik Wilayah Provinsi NTT tahun 2022 dimenangkan PT Citra Timor. Kategori ketiga, Mitra Pengendalian Inflasi Terkolaboratif Kabupaten/Kota Non IHK Wilayah NTT Tahun 2022, dimenangkan Kabupaten Nagekeo.
Kategori keempat, Mitra Strategis Terkolaboratif dalam Mendukung Edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah Wilayah Provinsi NTT tahun 2022, dimenangkan PT BPD NTT. Kategori kelima UMKM Binaan/Mitra Terkolaboratif di wilayah Provinsi NTT Tahun 2022, dimenangkan Kelompok Tani Noetnana.
Selain itu, apresiasi BI NTT 2022 juga diberikan kepada responden terbaik tahun 2022. Kategori Pertama Contact Kegiatan Liaison Terkooperatif BI Wilayah Provinsi NTT Tahun 2022 diberikan kepada Kristal Hotel Kupang. Kategori kedua, Responden Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Pedagang Besar dan Data Pasokan Terkooperatif BI Wilayah Provinsi NTT Tahun 2022 diberikan kepada PT Multi Niaga Jaya Abadi. Kategori ketiga, Responden Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Terkooperatif BI Wilayah NTT Tahun 2022 diberikan kepada PT Ramayana Lestari Sentosa. Kategori keempat, Responden Survei Penjualan Eceran (SPE) Terkooperatif BI Wilayah Provinsi NTT Tahun 2022 diberikan kepada PT Mitra Pinasthika Mustika Cabang Kupang. Kategori kelima, responden PIHPS Pedagang Eceran Terkooperatif BI Wilayah Provinsi NTT Tahun 2022 diberikan kepada Mohamad Yusuf, Toko Rizky Boga. Kategori keenam, Responden Survey Pemantauan Harga (SPH) Terkooperatif BI Wilayah Provinsi NTT Tahun 2022 diberikan kepada Waode Ayama.
Sedangkan, juara pertama peserta Pitching Proposal Bisnis Terbaik, Program BI YES (Bank Indonesia Young Entrepeneur School) Batch II tahun 2022 diberikan kepada UMKM Hyuna.id, pengembangan produk madu tanah Desa Belemana Kabupaten Alor, Paulina Alu. Juara kedua, UMKM Antique Cake, pengembangan produk kue dan coklat Kota Kupang, Raden Rara Ekawati Astuti. Juara ketiga, UMKM Sedotan Rumput, pengembangan sedotan minuman dari rumput Kabupaten Alor, Benny Leonard.(berandawarga.com//**/jel)