SEBA, BERANDAWARGA.COM— Ketua Sinode GMIT periode 2024- 2027, Pendeta Semuel B. Pandie meminta dukungan semua pihak dalam memberikan pelayanan kepada jemaat.
“Izinkan dan berilah dukungan kepada kami untuk melayani dan menata GMIT,” pinta Pdt. Semuel dalam sambutan perdananya pada acara Penutupan Persidangan Sinode XXXV tahun 2023 di Sabu Raijua, Jumat (20/10/2023).
Untuk diketahui, Persidangan Sinode GMIT XXXV Tahun 2023 di Kabupaten Sabu Raijua telah usai.
Perhelatan empat tahun sekali Sinode GMIT ini telah menghasilkan naskah- naskah teologi, tata aturan penata layanan organisasi, dan rencana strategis program pelayanan yang biasa disebut HKUP.
Persidangan Sinode kali ini pun telah memilih para pemimpin GMIT periode 2024- 2027.
Susunan kepengurusan majelis sinode harian sebagai berikut, Pdt. Semuel B. Pandie (Ketua Sinode), Pdt. Lay Abdi K. Wenyi (Sekretaris), Pdt. Saneb Blegur (Wakil Ketua), Pdt. Zimrat Karmany (Wakil Sekretaris) dan Pnt Yefta Sanam (Bendahara).
Sedangkan sebagai majelis sinode anggota adalah, Pnt. Emilia Nomleni (anggota bidang politik), Pnt. Helda Pulling-Bola (anggota bidang hukum), Pnt. Fredrik Kande (anggota bidang pendidikan), dan Pnt. Rolland Fanggidae (anggota bidang ekonomi).
Ada harapan besar dari gereja dan jemaat lingkup GMIT terhadap para pemimpinnya ke depan dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan serta memanfaatkan peluang untuk memperkuat dan meningkatkan pelayanan, bukan saja secara spiritual tapi juga secara holistik, mengingat perubahan- perubahan ini masih terus terjadi ke depan dengan berbagai krisis dan disrupsi yang dialami dunia hari ini terhadap gereja dan jemaatnya.
Terpilihnya Pdt. Semuel Pandie sebagai Ketua Sindoe GMIT Periode 2024-2027 menjadi tonggak sejarah baru bagi Sinode GMIT untuk terus berkontribusi melanjutkan tugas dan tanggung jawab sebagai wakil jemaat GMIT di Nusa Tenggara Timur.
Pdt. Semuel menyatakan, tentunya semua pihak mengharapkan agar GMIT terus bertumbuh dan berubah lebih baik dan semakin baik.
“Perubahan hanya akan terjadi dari karya kita semua serta kuat harapan kita bersama Tuhan. Mengabdi kepada Allah adalah merupakan kemerdekaan yang sesungguhnya dan tema kali ini juga menyentuh perjalanan kita untuk menjadi sesuatu bagi orang lain,” ujar Pdt. Semuel.(bw//**/tan)