Lumbung pangan yang dikembangkan di Kabupaten Sumba Tengah ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman di wilayah tadah hujan setempat atau di lahan kering yang difasilitasi dengan sumur bor, embung, dan mata air serta sekaligus ikut menyejahterakan masyarakat NTT.
“Panen yang ada di Sumba Tengah ini setahun masih sekali, yaitu padi. Kita ingin mengelola agar satu tahun bisa dua kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai,” harap Jokowi.
Harus diakui, kendala utama yang dihadapi terkait pengembangan lumbung pangan di Provinsi NTT adalah ketersediaan sumber air yang dapat digunakan untuk mengairi persawahan.
Oleh karena itu, pemerintah tengah membangun 200 sumur bor untuk pengairan sawah di lumbung pangan tersebut.