MAUMERE, BERANDAWARGA.COM— Program Pekarangan Tri Fungsi (PRO PATRIS) yang menjadi brand program yang melekat dengan Patris Lali Wolo pada akhir Januari 2023 merangsek hingga pedalaman Kabupaten Sikka yang berbatasan dengan Kabupaten Flores Timur di wilayah Selatan pulau Flores.
Aksi nyata untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dengan berbagi kasih kepada anak- anak stunting dan pemanfaatan pekarangan untuk budidaya hortikultura ini dilakukan setelah tampil sebagai salah satu narasumber pada acara seminar sehari dengan topik ‘Strategi Membangun Kewirausahaan Desa, Sebagai Wujud Antisipasi Kerawanan Pangan Akiba Anomali Iklim’ di Tanarawa, KecamatanWaiblama, Kabupaten Sikka, Kamis (26/1/2023).
“Setelah membawakan materi pada seminar itu, saya lanjutkan dengan pendampingan anak stunting di Desa Tanarawa sebanyak 43 anak,” kata Patris.
Saat memberikan bantuan, Wakil Ketua Komisi II DPRD NTT ini didampingi jajaran DPC, PAC dan Ranting PDI Perjuangan Kecamatan Waiblama , Ketua tim keluarga Andris Richardus dan Jon Lodan. Selain itu, ketua relawan muda PRO PATRIS Sikka, Frans Lampard Sido dan Buyung, serta alumni Fakultas Peternakan (Fapet) Undana dan alumni SPP St. Isidorus Boawae.
Patris menyampaikan, setiap anak stunting mendapat bantuan 30 butir telur ayam untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani. Masing- masing anak stunting juga mendapat uang susu sebesar Rp50.000.
Selain itu, lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Ngada, Nagekeo, Ende dan Sikka ini, diberikan 100.000 bibit bayam dan 1.000 bibit terung kepada Kepala BPP, Paul Pare, dan PPL Desa Tanarawa, Fransiska Raga untuk disemaikan dan dibudidaya di pekarangan.
“Hortikultura yang ditanam di pekarangan itu diintegrasikan dengan ayam kampung petelur untuk ketahanan pangan dan ekonomi rumah tangga. Saya ajak masyarakat di Kecamatan Waiblama untuk menjalankan PRO PATRIS. BPP dan PPL juga diminta untuk melakukan pendampingan termasuk orang tua anak stunting,” papar Patris.
Pada kesempatan yang sama, Patris juga mengajak pemuda dan pelajar agar bangga menjadi petani karena bisa membuka lapangan.kerja baru di desa dan mengurangi arus urban dari desa ke kota. Untuk hal ini, perlu dicarikan solusi bagaimana cara mengakses modal dan membuat plan bisnis sesuai potensi desa.
“Kalau kita fokus dan meng-update kemajuan teknologi, saya pastikan dengan adanya Waduk Napunggete, Waiblama akan berubah dalam banyak aspek. Eko pariwisata dan usaha di bidang pertanian pasti akan maju,” tandas Patris.(BW//**/red)