Setiap tahun Timor Leste mengonsumsi sekitar 134.700 ton beras, namun selama 2018 dan 2019 hanya tumbuh 40.275 ton .
Hasilnya adalah bahwa negara ini sangat bergantung pada impor pangan, dan rentan terhadap guncangan global yang mungkin mengganggu mereka.
Ditambah dengan kondisi di mana Covid-19 telah membatasi kemampuan beberapa petani untuk melakukan pekerjaan mereka dan memasarkan produk mereka.
Mudah untuk melihat mengapa pasokan makanan negara itu sekarang berada dalam situasi yang mengkhawatirkan.
Situasi ini tidak hanya terjadi di Timor, menurut Program Pangan Dunia (WFP), lebih dari 265 juta orang berisiko kelaparan pada akhir tahun 2020.
Namun, di Timor Leste risikonya terasa sangat akut.
Selama pertengahan tahun 1970-an lebih dari 80.000 orang meninggal karena dampak kelaparan yang disebabkan oleh perang.
Hingga kini lebih dari setengah penduduk menderita kerawanan pangan.
Jatuhnya harga produk dan jumlah pelanggan membuat pria ini, dan banyak orang lain seperti dia, berjuang untuk menafkahi keluarga mereka.