Rumah Biara Terbakar, Biarawati FMM Asal Bayuwangi Tewas

oleh -486 views
oleh

BERANDAWARGA.COM, NAGEKEO, Rumah biara susteran Tarekat Fransiskus Misionaris Maria (FMM) di Desa Totomala, Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo ludes terbakar, Kamis (4/3/2021) sekitar pukul 02.00 Wita dini hari.

Kebakaran menghanguskan hampir semua bangunan yang terletak di Kampung Watuapi, di pinggir jalan trans Mbay, Ibukota Kabupaten Nagekeo-Maumere, Ibukota Kabupaten Sikka. Kebakaran itu juga menewaskan biarawati Kepala Biara tersebut, Suster Maria Zakaria Tukinen (63). asal Banyuwangi, Jawa Timur.

Suster Maria FMM, biarawati asal Bayuwangi, Jawa Timur yang menjadi pemimpin di biara tersebut di duga terjebak saat kebakaran tersebut terjadi.

Informasi yang diperoleh, api tersebut diduga berawal menghanguskan kamar Suster Maria. Kobaran api selanjutnya merambat dan menjalar dengan cepat menghanguskan rumah Susteran tersebut.

Kades Totomala, Marianus Ngayu demikian ekorantt, membenarkan terjadinya kebakaran yang menimpa susteran FMM tersebut.

Marianus menjelaskan, pada saat kejadian ada tiga orang suster di dalam biara. Suster Maria yang tidak sempat menyelamatkan diri dan akhirnya meninggal dunia tersebut tidur di dalam rumah besar sementara yang duanya tidur di dapur.

Dikatakannya, sumber api yang mengakibatkan kebakaran tersebut diduga berasal dari kamar Suster Maria.

“Dugaan sementara kita juga belum tau entah itu dari lilin atau korsleting listrik, yang jelasnya apa berasal dari dalam kamar Suster yang meninggal” terangnya.

Ia menyampaikan saat ini jenazah Suster Maria sudah diantar ke Puskesmas Kaburea untuk diautopsi.

Ramah

Marianus, mengatakan suasana di wilayah itu sempat panik setelah mendengar kabar Suster Maria meninggal dunia. Saat kejadian, terang Marianus, Suster Maria terjebak dalam kamar saat api mulai membesar.

Kades Totomala ini membenarkan korban adalah perintis Ordo FMM di Kampung Watuapi, Totomala sejak tahun 2015 lalu. Suster Maria dikenal dengan sosok yang ramah dan suka berbaur dengan  masyarakat. Adapun kegiatan yang sering korban lakukan selain bidang rohani ialah bidang keterampilan yakni menjahit dan memasak.

“Dua hari lalu Suster Maria bertemu saya di Kantor, saat itu dia mau titipkan beberapa dokumen biara. Tapi waktu bertemu memang rauh wajahnya agak berbeda, biasanya suka tertawa dan bikin lucu-lucu. Saya merasa ada yang berbeda waktu kami bertemu terakhir,”kata Marianus.

Kades Marianus atas nama masyarakat dan pemerintah desa Totomala merasa kehilangan dan turut berdukacita atas kepergian biarawati yang rela meninggalkan kampung halamannya dan melayani masyarakat di Totomala. (berandawarga.com)