Program yang sangat baik ini telah menjalin ikatan emosional antara Wali Kota Jefri dengan warga. Bukan hanya warga penerima bantuan bedah rumah, tetapi juga warga sekitar yang turut berbahagia karena sesama saudaranya telah ditolong. Karena itu mereka mendukung penuh agar Jefri terus menjadi pemimpin di Kota Kupang.
Daniel Libing, perwakilan dari keluarga Satrio Hendrik Djami di Kelurahan Manutapen menegaskan, rumah adalah kebutuhan mendasar warga. Karena itu, bantuan bedah rumah ini akan tercatat dengan tinta emas dan sulit dilupakan oleh semua orang.
“Masa jabatan bapak akan berakhir, tapi karya bapak tidak akan berakhir,” ungkap Satrio.
Dia juga mengapresiasi pekerjaan pengelolan air bersih SPAM Kali Dendeng, yang dikerjakan di masa kepemimpinan Jefri. Ini merupakan jawaban dari impian sesepuh mereka terdahulu, mantan Kepala Desa Manutapen pertam, Bapak Hendrik Djami yang juga merupakan ayah dari penerima bantuan bedah rumah, Satrio Hendrik Djami. Saat itu Hendrik bersama tokoh masyarakat Taebenu, Corinus Tanof memiliki ide untuk mengambil air dari Kali Dendeng bagi warga di wilayah Taebenu. Impian tersebut akhirnya terwujud di masa kepemimpinan Jefri.
Sementara itu Frans Folamau yang mewakili keluarga Oktovianus Sinlae, warga RT 18/ RW 06 Kelurahan Batuplat menegaskan, tidak menyangka keluarga mereka yang hanya seorang penjual daging sei keliling mendapat perhatian dan dijamah Pemkot Kupang lewat bantuan bedah rumah. Menurutnya, Jefri merupakan Wali Kota Kupang pertama yang sudah berkenan menginjakkan kaki di lingkungan mereka yang letaknya tidak jauh dari kolam permandian Air Sagu itu.