KUPANG, BERANDAWARGA.COM– Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kupang, Fahrensy Priestley Funay mengatakan, Kota Kupang menjadi salah satu jalur rempah karena keberadaan kayu cendana wangi, asam dan kemiri.
Fahrensy sampaikan ini dalam jamuan makan malam bersama rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah Tahun 2022 di Kupang, Minggu (26/06/2022).
Kota Kupang menjadi salah satu titik persinggahan Rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah Tahun 2022. Titik lainnya yang juga dikunjungi adalah Surabaya, Makasar, Baubau-Buton, Ternate dan Tidore serta Banda Neira.
Rombongan yang terdiri atas pemuda-pemudi perwakilan dari 34 provinsi itu berlayar dengan KRI Dewaruci dalam rangka menghidupkan kembali jalur rempah, yakni jalur berbasiskan laut yang menghubungkan titik- titik jalur perdagangan yang melibatkan rempah- rempah sebagai komoditi utama di seluruh nusantara.
Menurut Fahrensy, cendana sudah tergolong komoditas unggulan bahkan sebelum kedatangan bangsa asing. Pada abad ke-14 para pedagang Jawa dan Melayu sudah memasarkan cendana sampai ke India.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Kupang, saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan yang sudah menggagas kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah,” kata Fahrensy.
Dia berharap dengan menghidupkan jalur rempah, para generasi muda bisa diingatkan kembali tentang bagaimana jalur rempah membentuk bangsa, negara dan peradaban Indonesia.
Fahrensy juga berharap agar dengan diselenggarakannya kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah ini dapat memberikan dampak pada perekonomian dan pertumbuhan pariwisata di Kota Kupang dan kota-kota pelabuhan yang disinggahi.
“Semoga kunjungan singkat selama beberapa hari ini memberi kesan yang mendalam bagi para peserta sehingga saat kembali nanti bisa membagikan kenangan indah kepada rekan-rekan dan saudara agar tertarik berkunjung ke kota kami, Kota Kupang,” pungkas Fahrensy.
Direktur Perlindungan Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Irini Dewi Wanti menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Kupang yang sangat inspiratif, toleran, dan masyarakatnya selalu menjaga kota ini sebagai bagian dari wajah Indonesia.
Dirinya juga mendaku sangat kagum saat berkunjung ke sekolah- sekolah binaan Pemerintah Provinsi NTT di Kota Kupang yang mengajarkan para siswanya untuk bertenun dan membudidayakan tumbuhan yang berkaitan dengan rempah- rempah.
Pada kesempatan itu Irini juga mengisahkan tentang kunjungannya ke Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda)) NTT.
Menurutnya, Kota Kupang adalah kota yang cocok untuk mempelajari tentang kebudayaan NTT dan melestarikan kebudayaan tersebut mengingat Kota Kupang adalah tempat dimana budaya berbagai masyarakat NTT ada dalam satu tempat.
Hadir juga dalam kesempatan itu, Direktur Pembinaan dan Lembaga Pendidikan Kemendikbudristek, Yudi Wahyudin, Direktur Kepercayaan dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek, Sjamsul Hadi, Pamong Budaya Utama Kemendikbudristek, Siswanto, Auditor Utama Kemendikbudristek, Prabarini Pirmanangsih, Dansatrol Lantamal VII, Kolonel Laut Dahanas Ali P.M.Tr Hanla, Aspotmar Lantamal VII, Kolonel Laut Gurtom Fartianto, Kakuwil Lantamal VII, Kolonel Laut Gustoni, Plt. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Henderina Laiskodat dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Kupang, Ignasius Repelita Lega. (berandawarga.com//**/red)