BERANDAWARGA.COM, KUPANG– Hujan yang mengguyur sebagian besar wilayah Kota Kupang dan sekitarnya memakan korban. Sepasang suami isteri tewas setelah bongkahan batu berukuran besar dan material longsoran menghantam kediaman mereka.
Pasangan suami isteri, Paulus Takela, 35 Tahun dan Welmince Lakmau, 28 Tahun yang tinggal di wilayah Tuak Daum Merah (TDM), Kota Kupang ini sempat dua kali minta tolong.
Korban Paulus dan Welmince, seperti dilansir lintasntt.com, tewas setelah rumah kost yang mereka huni tertimpa bongkahan batu berukuran besar dan material longsoran lainnya, Senin (25/2/2021) sekitar pukul 05.00 pagi.
Tetangga korban, Adriana Snae mengaku mendengar dua kali teriakan minta tolong dari korban Paulus Takele sebelum akhirnya meninggal.
“Pukul 05.00 itu kami belum tidur karena anak saya terus menangis, tiba-tiba terdengar seperti gempa ternyata ada batu besar terguling dari atas dan mengenai rumah Paulus dan Welmince,” kata Snae.
Mendengar hal itu tambh Snae, mereka berupaya keluar untuk melihat apa yang terjadi. Kami, kata dia kemudian keluar dan melihat sebuah batu besar menembus kamar yang ditempati Paulus dan istrinya.
Beruntung katanya, batu besar tersebut tertahan di pohon dan lubang sehingga tidak mengenai rumah yang berada di bagian bawah rumah korban. Menurut Adriana Snae, Paulus dan Welmince baru menikah sejak 18 Oktober 2020 lalu.
Menurut rencana jenasah kedua korban akan dibawa ke kampung halaman mereka di Desa Fallas, Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk dimakamkan.
Dalam peristiwa tanah longsor ini dua orang yang tinggal bersama kedua korban di rumah tersebut selamat yakni Jefri Lakmau dan Yosti Lakmau.
Pemerintah bersama masyarakat setempat telah mengevakuasi masyarakat lainnya yang tinggal di sejumlah kos-kosan di bantaran Kali Liliba. Untuk sementara warga yang dievakuali ditampung di Paroki St. Petrus Rasul Tuak Daun Merah (TDM), Kota Kupang. (berandawarga.com)