KUPANG, BERANDA-WARGA.COM— Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis menyatakan pentingnya mempertahankan tradisi pawai takbiran laut sebagai salah satu ciri khas Kota Kupang yang memiliki potensi besar dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Dengan daya tarik yang unik, pawai takbiran laut ini dapat menjadi magnet bagi wisatawan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, khususnya bagi UMKM,” kata Serena ketika memberikan memberikan sambutan dalam acara Penerimaan Peserta Pawai Takbiran Laut yang diselenggarakan oleh Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) bertempat di Pantai Kelapa Lima, Minggu (30/3/2025).
Ia Serena menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh panitia penyelenggara, yang terdiri dari SNNU Provinsi NTT, serta MUI NTT dan Kota Kupang karena meski cuaca tidak cuaca tidak mendukung,tapi pawai ini tetap dilaksanakan.
“Saya sangat mengapresiasi kerja keras yang telah dilakukan panitia dalam menyelenggarakan kegiatan ini dengan baik, serta kepada masyarakat yang telah hadir meramaikan acara ini,” ungkap Serena.
Menurutnya, pawai takbiran laut bukan sekedar perayaan, tetapi juga sebagai bukti nyata bahwa Kota Kupang adalah kota yang menjunjung tinggi toleransi, harmoni, cinta kasih, dan keberagaman antarumat beragama.
“Kegiatan ini adalah bagian dari visi besar kita untuk mewujudkan Kota Kupang yang maju, mandiri, sejahtera, dan berkelanjutan,” ujar Serena.
Peduli Lingkungan
Pada kesempatan itu Serena mengajak seluruh warga Kota Kupang untuk lebih peduli dengan lingkungan, mengingat pentingnya menjaga kebersihan laut dan kota.
“Kebersihan adalah sebagian dari iman. Mari kita jaga laut dan kota kita dengan tidak membuang sampah sembarangan,” pinta Serena.
Sebagai bagian dari upaya menjaga kebersihan, pemerintah Kota Kupang juga telah menyusun roadmap penanganan sampah, termasuk pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di setiap kecamatan.
Lebih lanjut ia mengajak seluruh masyarakat untuk bekerjasama membangun Kota Kupang yang lebih baik.
“Jika ingin berjalan cepat, berjalanlah sendirian. Tetapi jika ingin berjalan jauh, marilah kita berjalan bersama-sama,” terang Serena.
Sempat Kuatir
Ketua SNNU NTT, Angki La Ane menjelaskan, cuaca ekstrem beberapa hari sebelumnya sempat mengkuatirkan, namun pihaknya tetap berusaha untuk melaksanakan acara tersebut dengan sebaik-baiknya.
“Setiap tahun kami melaksanakan kegiatan ini dan meskipun cuaca beberapa hari lalu cukup ekstrim, kami tetap berusaha untuk melaksanakannya. Namun, cuaca buruk dan gelombang tinggi menghalangi sebagian besar kapal untuk ikut berpartisipasi,” papar Angki.
Pada tahun ini, SNNU NTT menyiapkan 35 perahu untuk mengikuti pawai takbiran, namun hanya beberapa kapal yang berhasil mengikuti kegiatan ini akibat kondisi laut yang tidak memungkinkan.
Meskipun cuaca tidak bersahabat, acara Takbiran Laut ini tetap menjadi bagian dari tradisi tahunan SNNU NTT sebagai wujud syukur dan mempererat hubungan antara masyarakat nelayan dengan Pemerintah Kota Kupang. (bw//***)